-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

12 October 2009

Ada 230 PKL yang berjualan di Jalan Siliwangi dan Cendrawasih

http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?option=com_content&view=article&id=4776%3Aada-230-pkl-yang-berjualan-di-jalan-siliwangi-dan-cendrawasih-&catid=35%3Aekonomi&Itemid=54

Ada 230 PKL yang berjualan di Jalan Siliwangi dan Cendrawasih


Ditulis oleh Alex   
Friday, 09 October 2009 22:17
Kupang, NTT Online - Hasil pendataan yang dilakukan aparat pemerintah kelurahan LLBK, Kecamatan Kelapalima Kota Kupang terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalan Siliwangi hingga Jalan Cenderawasih, hingga saat ini berjumlah 230 PKL.
Demikian jelas Lurah LLBK, Ariantje Taulo  hari ini kepada wartawan." Jumlah PKL yang berjualan di kawasan pertokoan di jalan Siliwangi hingga jalan Cendrawasih berjumlah 230 orang,"kata Taulo.

Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di wilayah tersebut, dikeluhkan Taulo, kerapkali menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan. " Selama ini mereka menggunakan trotor sebagai tempat untuk berjualan, dan kondisi ini sangat membahayakan pejalan kaki, karena mereka tidak bisa menggunakan trotoar lagi untuk berjalan karena rata-rata trotoar sudah digunakan PKL untuk berjualan,"jelasnya.

Sementara disinggung terkait upaya pihaknya untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah, menurut Taulo, rata-rata PKL yang beroperasi di dua wilayah tersebut belum sepenuhnya sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan. Warga di sini sudah sadar dalam menjaga kebersihan terutama pemilik toko, namun Kabanyakan PKL yang beroperasi di jalan siliwangi yang belum sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Ditambahkannya di kelurahan yang dipimpinnya itu masalah sampah belum menjadi masalah serius sebab pihaknya memiliki memiliki empat orang petugas Kelurahan yang bertugas menjaga kebersihan.

Namun demikian, kata Taulo, pihaknya sesalkan ulah sejumlah PKL yang menutup saluran air. " PKL yang berjualan di samping toko Matahari misalnya menutup saluran pembuangan dari rumah tangga menuju ke laut sehingga menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi itu, dan suasana di situ menjadi jorok dan bau,"ungkapnya.

Sehingga untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah serta untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama di tempat berjualan para PKL, pihaknya telah membagi PKL-PKL itu dalam kelompok-kelompok. " untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah, kami telah memilih ketua-ketua PKL yang akan bertanggungjawab untuk menjaga kebersihan, sehingga kedepan kesan-kesan jorok di sekitar lokasi temoat mereka berjualan tidak ada lagi,"jelasnya.

Sedangkan dalam dalam rangka untuk memasuki musim hujan, kata Taulo, pihaknya telah berkoordinasi dengan warga setempat untuk membuka dan membersihkan saluran-saluran yang tersumbat. "Memasuki musim hujan yang akan datang kami melakukan pembersihan pada lorong-lorong yang tersumbat sehingga pada saat memasuki musim hujan nanti tidak akan terjadi genangan air dan partisipasi warga di sini sangat bagus," ujarnya.