-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

09 October 2009

Dampak Kerusuhan Cacing, Sopir Kontainer Tekor

http://news.okezone.com/read/2009/10/08/338/263926/dampak-kerusuhan-cacing-sopir-kontainer-tekor

Dampak Kerusuhan Cacing, Sopir Kontainer Tekor

Kamis, 8 Oktober 2009 - 17:20 wib
Foto: Ist

JAKARTA - Ratusan warga Kampung Kandang, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara memblokir Jalan Raya Cakung - Cilincing sebagai aksi protes terhadap penggusuran mereka. Aksi penutupan jalan tersebut berdampak kepada para sopir kontainer.

Sebab, terjadi kemacetan mulai dari SPBU di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Cilincing hingga perempatan Cakung, Jakarta Timur.

Menurut salah seorang pengendara truk kontainer yang ditemui di lokasi, Musrikoh, 40, kemacetan terjadi sejak pukul 06.00 - 10.00 WIB. Akibatnya sopir PT Anugerah ini mengaku terkena denda keterlambatan sebesar Rp 500 ribu. "Biaya solar juga bertambah hingga 10 liter, karena kemacetan," ungkapnya.  

Selain berdampak kepada sopir kontainer, aksi penutupan jalan tersebut juga membuat sejumlah karyawan pabrik yang melintasi jalan tersebut jadi terlambat masuk kerja. Karyawan PT Miung Shung - KBN mengaku terlambat masuk kantor akibat peristiwa ini. Menurutnya aksi warga ini sudah keterlaluan dan petugas harus bertindak tegas.

Sedikitnya ratusan warga bersiap di lokasi sejak pukul 06.00 WIB. Mereka memblokir jalan dengan membakar ban di depan pemukiman mereka di Kampung Kandang, jalur selatan Jalan Raya Cakung Cilincing arah Cakung menuju Tanjung Priok.

Tidak hanya itu saja, warga juga mencegah upaya eksekusi dengan menaruh bahan materi bangunan jalan tol JORR balok, batu kali, termasuk bambu  yang diambil tidak jauh dari lokasi. Aksi ini menurut anggota masyarakat setempat, dilakukan karena aparat hendak menertibkan bangunan rumah mereka.  

Warga menolak eksekusi atas bangunan mereka karena memiliki hak garap atas lahan yang telah ditempati selama tujuh tahun. Saat ini di kawasan itu bermukim sekitar 500 jiwa dari 62 Kepala Keluarga.

Bangunan yang ditaksir ada di lokasi berjumlah 57 bangunan baik bentuknya permanen maupun terbuat dari kayu dan papan. Warga sekitar banyak yang memanfaatkan lahan seluas 2,1 hektar untuk mengumpulkan besi tua, sebagai  pool kontainer hingga tempat kosan.(Isfari Hikmat/Koran SI/ahm)