-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

06 October 2009

Dipungli, Sopir Truk Sampah Demo

http://www.beritakota.co.id/berita/kota/16163-dipungli-sopir-truk-sampah-demo.html

Dipungli, Sopir Truk Sampah Demo
Senin, 05 Oktober 2009 00:00
RATUSAN petugas kebersihan menggelar unjuk rasa di depan Kantor Sudin Kebersihan Jakarta Utara, Sabtu (3/10) lalu. Pengunjuk rasa yang didominasi para sopir truk sampah menuntut agar surat perintah jalan (SPJ) dikembalikan seperti sediakala. Yakni, diambil di kecamatan karena mereka kerap dipungli di TPA Bantargebang, Bekasi.

Aksi besar-besaran itu berlangsung sekitar pukul 06.00. Ratusan sopir yang mengemudikan 300 truk pengangkut sampah mendadak menghentikan aktivitasnya dan menolak bekerja. Mereka sengaja mendatangi Kantor Sudin Kebersihan untuk menggelar unjuk rasa, agar kebijakan pengambilan SPJ di TPA Bantargebang dikembalikan ke kecamatan.

Mereka juga membawa sejumlah spanduk bernada protes. Aksi itu berlangsung alot. Para pengunjuk rasa bersikeras tidak akan bekerja sebelum tuntutan dikabulkan. Setelah perwakilan mereka diterima Kasudin Kebersihan Indra Wijaya, barulah mereka melakukan aktivitas sekitar pukul 09.30.

Salah seorang sopir, Suroso kepada wartawan mengaku, sejak SPJ diambil di Bantargebang puluhan sopir pengangkut sampah kerap menjadi sapi perah lantaran dijadikan sasaran pungli dan uang tol dikurangi. Oleh karenanya, jika SPJ tidak dikembalikan ke kecamatan mereka akan terus menggelar unjuk rasa.

"Kami akan terus menggelar unjuk rasa hingga tuntutan dikabulkan. Kami sangat kerepotan bila SPJ diambil di TPA Bantargebang. Sudah jauh, dipungli lagi dan uang tol dikurangi menjadi Rp20.000 dari Rp50.000. Terus bagaimana nasib kami nantinya? Melalui ujuk rasa ini kami berharap bisa menggugah pimpinan agar SPJ dikembalikan ke kecamatan masing-masing," tuturnya seraya menuturkan, SPJ yang biasa didapat diberi jatah bahan bakar 30 liter untuk mobil kecil dan 50 liter untuk mobil besar seperti truk kompalitor.

Seusai menemui beberapa perwakilan pengunjuk rasa, Indra mengatakan, pihaknya menerima tuntutan pendemo. Dia juga membantah uang tol dikurangi dan pungli di TPA Bantargebang.

"Kalau tarif tol sudah dianggarkan dan disesuaikan dengan tarif tol yang berlaku. Pungli itu tidak benar. Yang jelas tuntutan para sopir sudah kita terima dan langsung kita kembalikan lagi seperti semula. SPJ bisa diambil di kecamatan," tukasnya. Pantauan Berita Kota, akibat aksi unjuk rasa itu sejumlah tempat pembuangan sampah sempat terbengkalai. Sampah sempat menumpuk karena tidak diangkut. O dra