Kupang, NTT Online - Hingga Bulan Oktober 2009 penyaluran beras untuk masyarakat miskin di Kota Kupang sudah ke-enam kali dalam satu tahun ini.
Hal ini disampaikan Salah satu Kepala Seksi pada Bagian Ekonomi dan Pembangunan Kota Kupang, Sandra Bugel di kantornya. " Raskin untuk Kota Kupang tahun 2009 mencapai 15076 Rumah Tangga Sasaran Manfaat (RTSM), dimana penyaluran tahap keempat telah tuntas dilaksanakan dan saat ini sedang dilakukan penyaluran tahap lima," jelasnya.
Dalam penyaluran Raskin tersebut, kata dia, pihaknya tidak mengalami kendala yang cukup serius, namun diakuinya terdapat sejumlah keluhan yang disampaikan pihak kelurahan khususnya yang berkaitan dengan operasional petugas saat mengurus Raskin tersebut.
Dikatakannya, saat ini memang belum ada persoalan yang sangat serius, tetapi kami hanya mendapatkan keluhan dari pihak kelurahan khususnya saat untuk mengurus raskin itu terutama biaya transportasi mereka karena selama ini tidak ada biaya untuk itu. Sehingga dari pihak dolog selaku pemilik program agar memperhatikan keluhan para lurah tersebut.Ia menambahkan permintaan pihak kelurahan tersebut telah dilakukan sejak tahun 2008.
Berkaitan dengan raskin tersebut, menurut informasi yang diperoleh pihaknya, Tahun 2010 kemungkinan akan terjadi pengurangan jumlah penerima Raskin. " Informasi yang kami dapatkan, tahun 2010 akan dilakukan pengurangan jumlah penerima Raskin sehingga kita harapkan kita harapkan agar BPS saat melakukan pendataan melibatkan pihak kelurahan agar tidak menimbulkan persoalan-persoalan seperti yang terjadi pada tahun 2008 lalu,"harapnya.
Penyaluran Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin) yang belum tersalurkan kepada sejumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) bagi empat kecamatan di Kota Kupang dari pagu 2.713.680 kilogram berjumlah 927.270 kilogram atau 34,17 persen. Hal itu disampaikan koordinator satuan kerja (Satker) Raskin Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum-Bulog) Divis Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT), Soleman Tonael, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (02/10) kemarin.
Dikatakannya, dari pagu yang ditetapkan oleh Perum Bulog tersebut, untuk Raskin di Kota Kupang pihak Bulog baru merealisasikannya sebanyak 1.786.410 kilogram atau sebesar 65,83 persen.
Namun demikian lanjut dia, Pemerintah Kota Kupang melalui para Lurah masih memiliki kesempatan untuk merealisasikannya secara lengkap sesuai jumlah pagu yang ada. Hingga saat ini, kata dia, dari enam tahap yang disiapkan selama tahun 2009 rata-rata penyalurannya baru terealisasi empat tahap.
Masih ada waktu untuk realisasi tahap berikutnya, hingga batas waktu 30 November 2009 nanti.
Menurut dia, jika pada akhirnya pemerintah daerah setempat, termasuk Pemerintah Kota Kupang sudah tidak lagi membutuhkan raskin, maka pemerintah setempat diminta untuk menyampaikan secara resmi melalui surat kepada pihak Bulog Divre NTT.
"Jika ada pemda yang enggan menggunakan sisa beras raskin, bisa bersurat kepada Divre NTT," kata dia.
Dirincikannya, untuk Kecamatan Alak, dari pagu yang disediakan, sejumlah 69.300 kilogram, realisasi tahap satu hingga empat berjumlah 447.840 kilogram atau 64,62 persen dengan sisa yang belum direalisasi sebesar 245.160 kilogram. Sementara untuk kecamatan Maulafa dengan pagu yang disiapkan berjumlah 464.660 kilogram, teraliasi hingga tahap empat berjumlah 375.690 kilogram atau 66,53 persen dengan sisa yang belum direalisasi 188.870 kilogram.
Sementara dua kecamatan lainnya, masing-masing Kecamatan Oebobo dari jumlah pagu yang disiapkan sebanyak 774.900 kilogram teralisasi 514.770 kilogram atau 66,43 persen dan masih tersisa sebanyak 260.130 kilogram. Sementara untuk Kecamatan Kelapa Lima pagu Raskin sebesar 681.120 kilogram yang sudah direalisasi 448.110 kilogram atau 65,79 persen dan yang masih tersisa 233.030 kilogram.
Untuk itu dia berharap agar Pemerintah Kota Kupang melalui pihak kelurahan segera menyampaikan data RTS-PM kepada Bulog NTT untuk segera didistribusikan ke masing-masing kelurahan yang ada di Kota Kupang, untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat miskin untuk tahap lima hingga enam nanti.
"Masih ada waktu, karena batas waktu untuk tahun 2009 telah ditetapkan pada 30 November nanti," kata Soleman.
|
