-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

09 October 2009

Volume Pengadaan Beras Bulog Menyusut Drastis

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/07/1952511/Volume.Pengadaan.Beras.Bulog.Menyusut.Drastis

Volume Pengadaan Beras Bulog Menyusut Drastis

Rabu, 7 Oktober 2009 | 19:52 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Volume pengadaan beras untuk keluarga miskin (raskin) di Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu, saat ini menyusut drastis, dibanding periode sebelumnya. Hal ini terjadi akibat makin berkurangnya panen, dan ketidakmampuan Bulog untuk membeli karena harga beras di pasaran yang terus melonjak

Wakil Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu M Rizal Mulyawan mengatakan, jika sebelumnya, volume beras masuk gudang mencapai 300 ton hingga 500 ton per hari, maka selama sebulan terakhir, pengadaan beras hanya berkisar 25 ton hingga 40 ton per hari.


Kondisi ini, menurut dia, rutin terjadi di setiap musim kemarau karena panen padi mulai berkurang. "Kalau toh masih memiliki persediaan, petani biasanya enggan menjual gabah atau beras yang dimiliki karena ingin menyimpannya sendiri sebagai stok guna menghadapi musim paceklik di bulan-bulan berikutnya," ujarnya, Rabu (7/10).

Selain itu, pengadaan beras Bulog juga tersendat karena harga beras di pasaran saat ini melonjak melebih harga pembelian pemerintah (HPP). "Karena kami tidak mampu membeli, maka mitra kerja Bulog pun akhirnya lebih banyak menjual beras di pasaran," ujarnya. Yang dimaksud mitra kerja Bulog adalah unit penggilingan padi.

Saat ini, harga beras kualitas raskin di pasaran mencapai Rp 4.700 per kilogram (kg), diatas HPP, Rp 4.600 per kg. Harga gabah kering panen (GKP), saat ini mencapai Rp 2.500 hingga Rp 2.700 per kg, diatas HPP yang ditetapkan Rp 2.400 per kg.

Kendatipun demikian, Rizal mengatakan, stok raskin saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin hingga akhir tahun ini. Sekarang ini, stok di gudang terdata 25.398 ton beras dan gabah setara beras. Jumlah ini nantinya masih akan ditambah dari pasokan 7.000 ton beras dari Pati dan Banyumas.


Kenaikan harga beras dan gabah diakui terjadi oleh pedagang dan pemilik penggilingan padi. Dwi, salah seorang pedagang beras di Pasar Secang, mengatakan, selama seminggu terakhir, rata-rata harga beras naik Rp 300 per kilogram (kg). Harga beras jenis IR 64 dengan kualitas terbaik atau kualitas A yang sebelumnya dijual Rp 5.200 per kg, sekarang naik menjadi Rp 5.500 per kg, dan harga beras kualitas di bawahnya, naik dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 5.300 per kg.


M Makhi, salah seorang pengelola penggilingan padi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, mengatakan, jika sebelumnya, harga gabah kering panen (GKP) Rp 2.500 per kilogram (kg), maka selama dua minggu terakhir harga gabah naik menjadi Rp 2.700 per kg.


Kenaikan harga ini, menurut dia, dimungkinkan masih akan terus berlangsung karena dengan kondisi kekurangan air, maka petani saat ini urung memulai kegiatan tanam. EGI