-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

08 October 2009

Warga Cacing Bertekad Melawan Aparat Yang Ingin Mengesekusi Rumah Mereka

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/10/08/warga-cacing-bertekad-melawan-aparat-yang-ingin-mengesekusi-rumah-mereka

Warga Cacing Bertekad Melawan Aparat Yang Ingin Mengesekusi Rumah Mereka

Oktober 8, 2009 - 9:05
Kategori Berita Terkini, Jakut, Kriminal dan Hukum

CILINCING (Pos Kota)-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara masih terus mengatur strategi untuk mengeksekusi rumah di Jalan Cakung- Cilincing (Cacing) Jakarta Utara. Selain itu, pasukan dari Polda Metro Jaya juga sedang ditunggu kehadirannya untuk bergabung dengan 1500 angggota dari tim gabungan Polres Metro Jakarta Selatan dan anggota TNI.

Jumlah warga memang semakin banyak. Bahkan warga memperlekapi diri dengan berbagai senjata seperti bom molotov, senjata tajam seperti clulit dan senjata lainnya. Mereka juga memblokis jalanan dengan cara membakar ban.

Warga memang bersiap melawan petugas. Bahkan mereka berekad terus melawan hinga titik darah penghabisan.Malah ada yang mengancam akan meledakkan bom molotov jika aparat tetap nekat membongkar rumah mereka yang semi permanen dan permanen tersebut.

Kemacetan arus lalu lintas di Jalan Cacing jalan yang sangat vital tersebut macet total. Jalan tersebut adalah jalan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok serta kawasan industri yang ada di sekitar jalan tersebut termasuk Kawasan Berikat Nusantara

Puluhan rumah semi dan permanen kios dan rumah permanen yang akan dibongkar itu berada di Kampung Kandang, Jalan Raya Cacing, tidak jauh dari KBN Cakung.

Namun sekitar 80-an bangunan liar berupa rumah semi permanen  dan permanen ini akan dibongkar paksa oleh Satpol PP yang sudah siap dengan lengkapan senjata seperti dopi (tameng).       "Semuanya hari ini kita bongkar," ungkap Yusmin, Kasie Ketertiban Masyarakat Satpol PP Jakarta Utara, Kamis (8/10).

Dia menambahkan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada pemilik penghuni yang selama ini tinggal di atas tanah negara yang masih dalam kondisi sengketa.

"Kita sudah minta mereka untuk mengosongkan tempat sejak beberapa pekan lalu," ungkapnya juga mengatakan lokasi yang dibongkar saat ini memang titik kemacetan.

Sementara itu, Tarji, 45, salah satu warga yang rumah tinggalnya juga dibongkar mengaku sudah puluhan tahun tinggal di kawasan itu, sehingga dia menolak dan bertekad mempertahankan rumahnya.(hasan/B)