-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

06 October 2009

Warga Taman BMW Bertekad Bertahan

http://www.beritakota.co.id/berita/kota/15849-warga-taman-bmw-bertekad-bertahan-.html

Warga Taman BMW Bertekad Bertahan
Kamis, 01 Oktober 2009 00:00
Warga sempat menghadang aparat yang akan mengobrak-abrik hunian mereka. Namun mereka pasrah karena kekuatan tidak seimbang. Walau demikian warga bertekad kembali membangun hunian.  

UNTUK kesebelas kalinya Taman Bersih Manusiawi dan Berwibawa (BMW), Kelurahan Papanggo, Tanjungpriok, diobrak-abrik petugas Satpol PP Pemkot Jakut, Rabu (30/9).  Meski warga sempat menghadang petugas, toh mereka tidak bisa berkutik lantaran kalah jumlah. Selanjutnya warga pasrah menyaksikan hunian mereka diobrak-abrik hingga rata dengan tanah. Mereka juga tak pasrah ketika bahan bangunan seperti kayu, papan, seng, dan triplek pun ke atas truk. Apalagi petugas juga mengerahkan satu unit beko untuk meratakan bangunan warga.  

Sejumlah warga mengaku, meskipun hunian mereka rata dengan tanah mereka akan tetap bertahan di lokasi. Alasannya, selama ini warga tidak gratis saat menghuni kawasan seluas 26,5ha itu. "Saya menetap di Taman BMW tidak gratis, karena membeli lahan ini Rp12 juta dari salah seorang sopir yang mengaku pemilik lahan ini. Itu sebabnya, saya akan bertahan apa pun risikonya. Jika kami diminta hengkang, bayar dulu ganti rugi lahan kami. Saya berharap pemerintah memikirkan nasib kami," pinta Nana (40), salah seorang warga.

 Kasatpol PP Jakut Sulistiarto menegaskan, apa pun alasannya, warga Taman BMW harus hengkang dari lokasi. Lahan itu adalah milik pemprov dan tidak ada ganti rugi kepada pemilik bangunan. Di atas lahan tersebut kemudian dibangun stadion olahraga. "Sampai kapan pun jika mereka tetap bertahan akan tetap kita tertibkan. Apalagi penertiban sudah seringkali dilakukan dan tidak pernah kapok. Jika tetap membandel dan kembali mendirikan bangunan akan kita tertibkan," kata Sulis.

Sementara di tempat terpisah, Walikota Jakarta Barat Djoko Ramadhan meminta Sudin PU Jalan dan Pertamanan tidak tinggal diam menyikapi pembongkaran bangunan liar di bantaran kali dan di atas saluran oleh Sudin PU Tata Air. "Sudin PU Jalan dan Pertamanan harus menindaklanjuti pembongkaran yang sudah dilakukan Sudin PU Tata Air. Mereka harus membenahi lahan yang sudah ditertibkan sesuai fungsinya. Sehingga lahan tersebut tidak lagi dihuni warga," kata Djoko.
 
Joko menambahkan, Jl Pinangsia I Kelurahan Pinangsia. Tamansari sepanjang 500m yang sudah ditertibkan petugas dan bebas dari bangunan liar harus segera diaspal Sudin PU Jalan. Dengan demikian jalan tersebut menjadi lebih lebar dan rapi.

"Saya minta Sudin PU Tata Air dan pihak kecamatan segera berkoordinasi dengan Sudin PU Jalan agar jalan tersebut segera diaspal. Sedang Sudin Pertaman segera menanam pohon atau meletakkan pot di pinggir jalan tersebut," kata Djoko.

Djoko juga meminta Sudin P2B lebih tegas menindak bangunan yang leluasa menutup saluran dengan meningkatkan pengawasan. Seban, lemahnya pengawasan Sudin P2B justru dimanfaatkan warga untuk mendirikan bangunan di atas saluran dan kali.

Selain itu, Djoko juga menyoroti sejumlah jalan yang sudah puluhan tahun belum berhasil dibebaskan. Misalnya jalur lambat di Jl Mangga Besar yang melintasi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Manggabesar, Tangki, dan Tamansari. Sejauh ini para pemilik lahan menolak dibebaskan. Akibatnya, jalan tersebut justru buntu dan dimanfaatkan sebagai parkir liar. O dra/oan