-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

01 March 2004

Menakertrans Tangkap Basah Enam PJTKI

Suara Merdeka
Senin, 1 Maret 2004

DUBAI-Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Jacob Nuwa Wea menemukan 10 tenaga kerja Indonesia (TKI) wanita yang ditempatkan secara ilegal oleh perusahaan jasa TKI (PJTKI) pemegang surat ijin usaha penempatan (SIUP) resmi.

"Saya sangat kecewa dengan kenyataan ini. Saya akan proses enam PJTKI itu, jika terbukti melanggar peraturan maka SIUP-nya akan kami cabut," kata Jacob ketika bertemu dengan 10 TKI wanita di Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu pagi waktu Dubai.

Jacob ke Dubai bersama sejumlah anggota rombongan, seperti Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Depnakertrans I Gusti Made Arka, Direktur Perlindungan TKI Marjono, Kapus Humas Depnakertrans Hotma Panjaitan, Direktur Timur Tengah Deplu Muzamil, Deputi Menko Kesra Sudirman, anggota DPR Hadi Wasikoen dan Tjarda Mochtar, Sekjen Indonesia Employe Agency Association (Idea) Djamal Azis.

Mukminah, satu dari 10 TKI tersebut sudah berada di Bandara Internasional Dubai dua hari, yakni sejak tanggal 27 Februari 2004. Ke-10 TKW tersebut mengaku dikirim oleh enam PJTKI. Perusahaan itu adalah PT Amanah Sejahtera (satu TKI), PT Almina Indah (dua), PT Bina Citra Kreasi (dua), PT Acindo (satu), PT Mutiara Bahari Alam Ria (dua), PT Jaya Mandiri Perkasa (satu).

Para TKI ketika ditanya mengatakan, mereka ditampung oleh PJTKI resmi. "Saya ditampung di perusahaan resmi karena ada papan nama PT terpampang besar-besar," kata Aisyah yang ditempatkan oleh PT Bina Citra Kreasi.

Sementara Mukminah mengatakan dirinya tidak mengetahui nama perusahaan yang mengirimnya. Dia hanya mengetahui "sponsor" yang membantu menempatkannya, yakni Ratna.

Depnakertrans sejak enam Agustus 2003 sudah menutup penempatan TKI ke sejumlah negara Timur Tengah, termasuk UEA. Dengan temuan itu, ke-10 TKI itu ditempatkan secara ilegal oleh PJTKI tersebut.

Ke-10 TKI menyatakan, mereka tidak dilatih oleh PJTKI. Mereka hanya ditampung, untuk kemudian diberangkatkan. Tidak ada laporan ke Depnakertrans dan KBRI di Dubai tentang TKI yang ditempatkan.

Rendahnya kualitas TKI yang ditempatkan ke UEA mengakibatkan mereka sering ditolak oleh majikan.

Yusron, petugas konsuler KJRI Dubai mengatakan, majikan sudah membayar lebih dari 1.000 dolar AS untuk mendapatkan TKI tetapi tidak jarang mereka mendapat TKI yang tidak berkualitas sehingga mereka kecewa.(ant-78)