-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

11 April 2007

Tragedi Buruh Migran di Taiwan: Kematian Pupuskan Rencana Menikah

Okezone.com
11 April 2007

JAKARTA- Kematian Eka Yuanita (23) tenaga kerja wanita asal Blitar Jawa Timur yang meninggal di Taipeh Taiwan menutup harapan Sudarmianto (35). Rencana menikah pun pupus.

“Sebelum berangkat, Yuyun (Eka Yuanita) mengatakan kepada saya bahwa nanti sepulangnya dari Taiwan akan menikah,�? kata Sudarmianto, kepada okezone, Rabu (10/4/2007).

Jenazah Yuyun sudah sebulan lebih 10 hari terbujur kaku di rumah sakit San Chong, Taipeh. Jenazah itu belum bisa dipulangkan, sebab kematian Yuyun masih menyisakan tanya bagi aparat kepolisian setempat. Saat ditemukan meninggal oleh seorang warga setempat, 1 Maret lalu, Yuyun tergeletak di atas lantai. Ada tanda bekas sengatan listrik di kaki kanannya. Polisi Taiwan masih menyelidiki, apakah kematian buruh migran Indonesia itu wajar atau tidak.

Kontak terakhir di antara Yuyun dengan kekasihnya di Indonesia terjadi pada 17 Februari 2007. Saat itu, kata Sudarmianto, Yuyun mengaku sudah pindah bekerja ke pasar, dikarenakan pekerjaan yang sebelumnya terlalu berat. Yuyun berangkat ke Taiwan pada 15 September 2006, melalui PT Danamon Wahana Tenaga Kerja, dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk Hung Ruel Lin.

“Kalau menurut saya dia itu anak baik, bertanggung jawab. Kalau ingin bisa sesuatu, dia perjuangkan. Dan dia tidak pernah mau mengeluh di depan orangtuanya,�? kata Sudarmianto.

Kini, harapan Yuyun dan Sudarmianto untuk menikah pupus sudah. Sang kekasih kini hanya berharap agar jenazah Yuyun bisa segera dibawa pulang, dan hak-haknya sebagai buruh migran dapat diterima oleh pihak keluarga. Yuyun merupakan satu dari 9 buruh migrant yang tewas di tanah rantau, dalam tiga bulan terakhir ini. (adi)(Sholahudin Achmad)