4 Juni 2007
JAKARTA, KOMPAS- Sebanyak 60 keluarga pensiunan PT Pertamina yang sejak tahun 1970an tinggal di
Jalan Abdul Muis Nomor 68, Jakarta Pusat, melawan dan menolak penggusuran oleh beberapa orang
mengaku petugas sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan PT Pertamina, Senin (4/6).
”Kami sadar tinggal di atas tanah milik PT Pertamina. Namun, sejak tahun lalu, perusahaan minyak
tersebut menjanjikan akan memberi santunan yang memadai jika akan menggusur para karyawan
pensiunannya di Abdul Muis 68 ini. Tiba-tiba orang-orang dari PT Ekstara ini mau menggusur kami hanya
dengan santunan Rp 15 juta - Rp 30 juta, padahal biaya pembangunan rumah rata-rata mencapai Rp 60
juta ke atas,” kata Betty (57), istri pensiunan petugas keamanan perkapalan PT Pertamina.
Menurut Betty, lahan seluas hampir tiga hektar tersebut memang akan dijadikan stasiun pengisian bahan
bakar. (Neli Triana)
