-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

21 June 2007

[Pardi], TKI Asal NTB, Meninggal dalam Bus di Pasuruan

Liputan6.com
21 Juni 2007

Jakarta: Sungguh malang kematian Sulastri. Di saat ajal menjemput, tak satu pun anggota keluarga berada di sampingnya. Serikat Buruh Migran Jakarta menemukannya ketika pihak Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, belum lama ini melaporkan ada tenaga kerja wanita yang sakit.

Namun, setelah menjalani perawatan selama lima hari, Sulastri akhirnya mengembuskan napas terakhir karena menderita AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) stadium empat. Menurut Kepala Serikat Buruh Migran Lili Pujiati, pihaknya sempat kesulitan mengungkap jati diri Sulastri lantaran adanya perbedaan nama dalam paspor.

Sulastri diduga terjangkit virus HIV (human immunodeficiency virus) ketika sedang bekerja di Malaysia, selama enam tahun. Suaminya juga telah meninggal dunia. Lantaran itulah, Serikat Buruh Migran prihatin pemerintah belum memberikan jaminan kesehatan, terutama tentang sosialisasi bahaya penyakit HIV/AIDS pada pahlawan devisa.


Nasib buruk tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia, seolah tak pernah berakhir. Setelah TKW asal Brebes, Jawa Tengah, Ceriyati kabur dari rumah majikan karena disika, semalam seorang TKI asal Nusatenggara Barat meninggal dunia di atas bus [baca: Duka Ceriyati di Negeri Jiran].

Nasib mengenaskan TKI itu dialami Pardi, warga Kiyang, Lombok Tengah, NTB. Korban diidentifikasi meninggal di atas bus yang ditumpanginya di kawasan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Bersama 53 TKI lainnya yang dideportasi pemerintah Malaysia, korban menumpang bus Damri dari Tanjungpriok, Jakarta Utara, kemarin siang. Menurut keterangan rekan korban, TKI berusia 54 tahun ini meninggal setelah sekian lama menahan sakit pada perutnya.

Adapun sesuai prosedur perjalanan Damri, malam tadi, bus yang mengangkut korban dan penumpang lainnya transit di Kantor Perusahaan Umum Damri Kota Malang, Jatim. Jasad korban kemudian diidentifikasi aparat Kepolisian Resor Kota Malang untuk kepentingan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan sementara, polisi tak menemukan luka mencurigakan di tubuh korban. Namun untuk keperluan otopsi, jasad korban dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang.)

Sementara itu, keluarga Ceriyati dan rombongan dari Brebes, hari ini akan mengadu ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) serta Departemen Luar Negeri. Mereka hendak melaporkan penganiayaan yang menimpa Ceriyati dan sejumlah TKI lainnya di Malaysia. Keluarga Ceriyati bersama LSM Migrant Care, kemarin memang diperbolehkan menyampaikan keluhan ke perwakilan Kedutaan Besar Malaysiadi Jakarta. Namun hasilnya tak seperti yang mereka harapkan [baca: Keluarga Ceriyati Berunjuk Rasa di Kedubes Malaysia].(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)


TKI di Malingsia memang cukup menyedihkan .. disiksa, dibudakin, dibohongin, diperas, diperkosa dan sekarang satu lagi pulang dengan membawa AIDS

SATU LAGI DARI MALINGSIA ..