-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

28 June 2007

Pertumbuhan Warga Kota Perbesar Kemiskinan (KEPENDUDUKAN)

Kompas
Kamis, 28 Juni 2007

Jakarta, - Pertumbuhan penduduk urban diperkirakan akan meningkat pesat. Hal ini dapat menciptakan masalah seperti kemiskinan akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan, ketidaksiapan infrastruktur, perumahan, dan layanan publik. Karena itu, upaya terpadu untuk mendukung strategi urbanisasi harus segera dimulai.

"Penduduk urban kebanyakan hidup miskin. Masa depan mereka, masa depan kota-kota terutama di negara berkembang bergantung pada keputusan yang dibuat saat ini," kata Representatif Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) Martha Santoso Ismail, dalam peluncuran laporan State of World Population 2007, Rabu (27/6) di Jakarta.

"Kota besar menjanjikan kesempatan ekonomi dan perubahan sehingga menarik migrasi. Namun, pesatnya pertumbuhan penduduk urban dapat menimbulkan masalah kemiskinan akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan, ketidaksiapan perumahan dan layanan publik," kata Martha. Kondisi ini bisa melanggengkan konflik antara otoritas dan warga urban miskin, menimbulkan masalah sosial, kesehatan dan lingkungan hidup.

Menurut Ketua Umum Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Rozy Munir, pertumbuhan penduduk perkotaan tahun 2005- 2010 di negara berkembang 2,5-4 persen per tahun. "Kecepatan pertumbuhan penduduk perkotaan menimbulkan masalah sosial di perkotaan seperti kekerasan fisik, perampasan harta, jiwa, seksual, kekerasan dalam rumah tangga. Masalah lain adalah kurangnya akses terhadap air bersih, kesehatan, lingkungan," ujar Rozy.

Semua pemangku kepentingan, kata Martha, harus mengakui hak bermigrasi, mengadopsi visi tata ruang urban demi pemanfaatan lahan, serta dukung strategi urbanisasi ke depan. (EVY)