-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

13 February 2008

Jumlah Pembantu dari RI di Malaysia Turun

detikcom, 13/02/2008 07:35 WIB
Laporan dari Kuala Lumpur

Kuala Lumpur - Calon pembantu dari Indonesia tetap menjadi pilihan favorit bagi Malaysia. Namun pengiriman calon pembantu dari Indonesia menurun. Pada tahun 2006, pembantu asal Indonesia tercatat 1.215.000 orang. Sementara tahun 2007, hanya 1.155.000 orang.

"Jumlah pembantu dari Indonesia yang masuk berkurang. Saya tidak tahu apa penyebabnya," kata Dirjen Kementerian Tenaga Kerja Malaysia Dato Ismail Haji Abdul Rahim dalam dialog dengan 20 wartawan Indonesia yang mengikuti Malaysia Internasional Visitors' Programme di Kantor Kementerian Tenaga Kerja Malaysia, Putrajaya, Selasa (13/2/2008).

Malaysia berharap Indonesia tidak menarik TKI meskipun setiap tahunnya selalu muncul masalah. Malaysia sangat bergantung pada tenaga kerja asing khususnya TKI untuk mebantu pembangunan di negara itu. "Saya berharap itu (penarikan) tidak berlaku," kata Dato Ismail.

Penurunan jumlah pengiriman pembantu dari Indonesia itu juga diikuti penurunan kasus TKI di Malaysia. Pada 2006, kasus TKI mencapai 307 buah. Tahun 2007, turun menjadi 209 kasus.

Dato Ismail menjelaskan, pembantu asal Indonesia diminati di Malaysia karena kedekatan yakni bahasa dan budaya yang hampir serupa sehingga lebih mudah untuk diarahkan. Setelah Indonesia, tenaga kerja asing yang diminati adalah berasal dari Nepal. Orang Nepal dikenal rajin bekerja.

Malaysia hingga kini tidak menetapkan upah minimum bagi pembantu yang bekerja di negara itu. Namun rata-rata, pembantu Malaysia mendapatkan upah 400 ringgit per bulan atau kurang lebih, Rp 1, 2 juta dengan kurs 1 ringgit sekitar Rp 3 ribu.
( iy / mly )

Iin Yumiyanti -