Lembaga Pengelola Kiriman TKI Disosialisasikan
Kamis, 13 Maret 2008 | 13:59 WIB
Kamis, 13 Maret 2008 | 13:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jember:Selama tahun 2007 lalu, jumlah pengiriman uang (remittance) dari tenaga kerja Indonesia (TKI) atau buruh migran di wilayah Eks Karesidenan Besuki mencapai Rp 102,484 miliar dan US$ 21,59 juta.
Data yang diperoleh Tempo dari Bank Indonesia Jember menyebutkan jumlah itu dikirim oleh 51.555 pengirim yang bekerja di Malaysia, Hongkong, Singapura, Arab Saudi dan negara lainnya.
Pada semester I tahun 2007, uang kiriman pekerja di luar negeri itu tercatat Rp 50,622 miliar dan US$ 10,57 juta, sedangkan pada semester II tahun 2007 tercatat Rp 51,862 miliar dan US$ 11,02 juta.
"Data tersebut merupakan data kiriman melalui beberapa bank di wilayah kerja BI Jember, yakni Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, yang dihimpun sejak Januari hingga Desember 2007," kata Pemimpin BI Jember A. Rasjid Madjid, Kamis (13/03) pagi.
Selama tahun 2007, jumlah kiriman uang buruh migran terbanyak berasal dari Kabupaten Jember sebanyak Rp 50,409 miliar. Buruh migran asal Kabupaten Banyuwangi mengirimkan sebanyak Rp 42,163 miliar, Kabupaten Situbondo sebanyak Rp 7,428 miliar dan Kabupaten Bondowoso sebanyak Rp 2,484 miliar.
BI Jember, kata Rasjid Madjid, memandang TKI atau buruh migran merupakan pemasok devisa yang sangat potensial. Karenanya, pada tahun 2008 ini BI Jember berencana melakukan sosialisasi tentang Lembaga Jasa Pengelolaan Remittance TKI di Jember selain lembaga perbankan dan kantor pos.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember, M. Thamrin, mengatakan selama ini, sekitar 90 persen kiriman TKI itu digunakan untuk kebutuhan dan tujuan konsumtif. Karenanya, Disnaker Jember menyambut baik rencana BI untuk menata lembaga perbankan atau lembaga lain dalam menerima dan mengelola kiriman para TKI dan keluarganya.
"Selain itu kami harap pihak perbankan juga memberi fasilias kredit kepada TKI untuk menghidupkan sektor riil yang belum tergarap," katanya.
Data yang diperoleh Tempo dari Bank Indonesia Jember menyebutkan jumlah itu dikirim oleh 51.555 pengirim yang bekerja di Malaysia, Hongkong, Singapura, Arab Saudi dan negara lainnya.
Pada semester I tahun 2007, uang kiriman pekerja di luar negeri itu tercatat Rp 50,622 miliar dan US$ 10,57 juta, sedangkan pada semester II tahun 2007 tercatat Rp 51,862 miliar dan US$ 11,02 juta.
"Data tersebut merupakan data kiriman melalui beberapa bank di wilayah kerja BI Jember, yakni Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, yang dihimpun sejak Januari hingga Desember 2007," kata Pemimpin BI Jember A. Rasjid Madjid, Kamis (13/03) pagi.
Selama tahun 2007, jumlah kiriman uang buruh migran terbanyak berasal dari Kabupaten Jember sebanyak Rp 50,409 miliar. Buruh migran asal Kabupaten Banyuwangi mengirimkan sebanyak Rp 42,163 miliar, Kabupaten Situbondo sebanyak Rp 7,428 miliar dan Kabupaten Bondowoso sebanyak Rp 2,484 miliar.
BI Jember, kata Rasjid Madjid, memandang TKI atau buruh migran merupakan pemasok devisa yang sangat potensial. Karenanya, pada tahun 2008 ini BI Jember berencana melakukan sosialisasi tentang Lembaga Jasa Pengelolaan Remittance TKI di Jember selain lembaga perbankan dan kantor pos.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jember, M. Thamrin, mengatakan selama ini, sekitar 90 persen kiriman TKI itu digunakan untuk kebutuhan dan tujuan konsumtif. Karenanya, Disnaker Jember menyambut baik rencana BI untuk menata lembaga perbankan atau lembaga lain dalam menerima dan mengelola kiriman para TKI dan keluarganya.
"Selain itu kami harap pihak perbankan juga memberi fasilias kredit kepada TKI untuk menghidupkan sektor riil yang belum tergarap," katanya.
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
