LEBONG – Provinsi Bengkulu tampaknya belum terbebas dari masalah gizi buruk. Seorang bayi berusia 20 bulan bernama Rudi, warga Desa Tambang Sawah Kecamatan Lebong Utara diduga menderita gizi buruk. Selain tubuhnya terlihat lemah, berat badannya hanya 8 Kg. Padahal, sebelumnya berat badan Rudi mencapai 19 Kg. Apa nama sakit yang dialaminya, saya tidak tahu. Mungkin dia mengalami gizi buruk seperti yang disebut-sebut banyak orang, kata Atik (22) orang tua Rudi.
Menurut Atik, gejala anaknya mengalami sakit tersebut mulai muncul saat usia Rudi menginjak 18 bulan. Tubuh Rudi terlihat lemas. Tidak aktif. Bahkan, Rudi hanya terbaring di atas tempat tidur. Terhadap gejala tersebut, Rudi dibawa ke tukang urut. Namun setelah diurut, tidak ada perkembangan yang dialami pada Rudi.
‘’Setelah setengah bulan dia mengalami sakit itu, kami bawa dia ke Posyandu. Dari petugas posyandu, kami diberi lima kotak susu promina dan satu buah Hufasulin. Dan kami pun diminta untuk rutin membawa Rudi ke Posyandu seminggu sekali. Alhamdullilah, sekarang sudah agak lumayan,’’ kata Atik tentang kesehatan anaknya.
Kasus serupa juga dialami seorang bayi berusia 6 bulan bernama Fadilah Putri Ramadhani, anak ke enam pasangan Eman (48) dan Sumiati (35), juga warga Desa Tambang Sawah terancam mengalami kekurangan gizi.
Pasalnya, sejak Sumiati saat Fadilah berusia 20 hari. Fadilah sering mengalami kekurangan asupan susu.
Bahkan tak jarang Fadilah hanya diberi air tajin atau air rebusan nasi yang kental. Bapak sering di tambang (maksudnya, di lokasi tambang). Jarang pulang. Memang sesekali ada orang yang memberi bantuan berupa susu lactogen dan biskuit. Tapi kalau sudah habis, dia kami beri susu Tajin, kata Fitri, kakak sulung Fadilah .
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong H. Rusdi Makhmud, SKM dikonfirmasi secara terpisah belum bisa memastikan apakah Rudi mengalami gizi buruk atau mengidap penyakit lainnya. Hari ini dia berencana untuk mendatangi dan memeriksa. Saya baru saja dapat laporannya. Namun sayangnya, laporan yang saya terima itu belum detail. Karenanya, saya belum bisa memastikannya. Besok (hari ini, red) kami akan periksa dia, kata Rusdi.
Masalah gizi buruk kembali menjadi berita hangat setelah seorang ibu hamil dan putranya meninggal akibat kelaparan. Peristiwa mengenaskan itu menimpa keluarga tukang becak Dg Basri, 40, yang tinggal di Jalan Dg Tata I Blok 5, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ibu yang sedang hamil tujuh bulan, meninggal bersama jabang bayi yang dikandungnya, Jumat (29/2) sekitar pukul 13.00 Wita. Hanya berselang lima menit, Bahir, 5, anak ketiganya, menyusul meninggal.
Fajar (Grup Jawa Pos) melaporkan, keterangan bahwa kematian ibu dan anak itu akibat kelaparan diperoleh dari Salma, anak sulung mendiang Basse. ”Tiga hari- ma’ tidak makan. Mamaku muntah. Ada kulihat cacingnya banyak keluar. Sudah itu, baring-baring-mi sama adekku,” tutur Salma polos dengan logat kental Makassar sambil mengusap air mata yang mulai mengalir di pipinya.
Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu juga banyak dijumpai penderita gizi buruk. Penderita gizi buruk ini mencapai puncaknya tahun 2005 lalu. Bahkan saat Pilgub lalu, para kandidat berlomba-lomba mejenguk dan menyantuni penderita gizi buruk. (dmi/jpnn)