Jumat, 18 April 2008 | 09:11 WIB
JAKARTA, JUMAT-Dengan dalih tak mampu membelikan susu dan makanan untuk anak semata wayangnya, Rosiana Siahaan (32) berbuat tak terpuji. Di dalam gerbong kereta api (KA) yang akan langsir di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, wanita yang bekerja sebagai pemulung itu mencopet dompet milik Ny Endang (35), penumpang yang sedang berkemas-kemas akan turun dari kereta.
Kepada wartawan, wanita asal Bekasi itu mengatakan, ketika memulung botol bekas air minum kemasan di gerbong KP kelas ekonomi, Rabu (16/4) pukul 07.00, diam-diam dia memperhatikan Endang. Warga Jalan Bungur 7, Senen ini sendang berkemas-kemas hendak turun dari KA yang baru datang dari Solo dan akan langsir di Stasiun Senen.
"Awalnya saya memunguti botol bekas air minum kemasan di gerbong kereta. Saya naik dari Stasiun Jatinegara, karena kereka itu langsir sebentar di Stasiun Jatinegara," kata Rosiana.
Saat kereja melaju dari Stasiun Jatinegara, Rosiana melihat Endang tengah siap-siap turun sambil mengapit sebuah tas kecil. Dia mendekati Endang yang sedang sibuk mengambil barang-barang bawaannya yang ditaruh di lantai kereta. Saat Endang lengah, Rosiana segera mengambil dompet Endang yang ditaruh di dalam tas. Di dalam dompet itu terdapat sebuah ponsel dan perhiasan seberat lima gram. "Setelah berhasil mengambil HP dan perhiasan itu, saya berlagak seolah tidak ada apa-apa. Lalu barang-barang yang saya ambil itu saya masukkan ke kantong celana panjang kanan saya," ujar Rosiana.
Saat Rosiana akan kabur, salah seorang penumpang yang melihat perbuatannya berteriak. Gegerlah seisi gerbong. Rosiana pun ditangkap penumpang. Sesampainya di Stasiun Senen, Rosiana diserahkan ke petugas keamanan setempat.
Dalam pemeriksaan, petugas menemukan HP dan perhiasan di saku celana Rosiana. Pemulung itu pun diserahkan ke Polsektro Senen. Di depan polisi Rosiana mengatakan, perbuatannya dilakukan karena dia membutuhkan uang untuk membeli susu dan makanan anaknya.
"Saya sudah menjanda selama delapan tahun. Pekerjaan saya cuma memulung dengan penghasilan sehari paling cuma Rp 30.000. Penghasilan itu saya gunakan untuk menghidupi satu anak saya," ucapnya. Rosiana mengaku pasrah jika harus dipenjara. "Ya. Mau bagaimana lagi, Mas. Semuanya sudah terjadi dan saya harus bertanggung jawab dengan yang telah saya lakukan," katanya pasrah. (Warta Kota/Get)
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.