Senin, 31 Maret 2008 - 19:36 wib
SUBANG - Tiga balita penderita gizi buruk di Kabupaten Subang, mendapat perawatan intensif di RSUD Ciereng Subang. Keempatnya masih berusia berkisar antara 10 bulan hingga setahun, dengan berat badan saat ini antara 3 hingga 7 kilogram.
Ketiga balita ini masing-masing atas nama Erma, 1 tahun, warga Ciasem Rt 02/06 Ciasem Baru Kec Ciasem, Fitri Fuji, 11 bulan, warga Desa Poncol Rt 54/06 Kec Pagaden Subang dan Sarmila, 10 bulan, warga Pinang Sari Rt 54/08 Kec Ciasem. Mereka berasal dari keluarga miskin. Sehingga untuk biaya pengibatan, ketiganya menggunakan fasilitas Askeskin.
Sri Widianingsih, ibunda dari Fitri Fujia warga Desa Poncol Rt 54/06 Kec Pagaden Subang, menuturkan, anak pertamanya ini sejak dua bulan lalu sudah menderita penyakit batuk dam pilek, akibatnya makanan yang dikonsumsi oleh anak pertamanya ini tidak berjalan. Sejak saat itu, kondisi tubuh Fuji terus mengalami penuruan hingga 3, 4 Kilogram.
"Setelah dia batu dan pilek dia tidak mau makan dan minum. Dari situ Fuji terus menangis dan kondisi badannya semakin menurun," ujar Sri Widianingsih
Menurut Sri, anak pertama dari pernikahannya dengan Agus Dwi Rahayu ini sudah tidak mengkonsumsi air susu ibu (ASI) sejak usianya tiga bulan. Hal ini menurut Sri, Fuji selalu menolak kerap kali diberi ASI. Sebagai penggantinya, Fuji mengkonsumsi susu kaleng.
"Dia selalu nolak kalau mau disusui, dari pada tidak ada makanan yang masuk, akhirnya saya belikan susu pabrik. tapi tetap saja dia rewel," ungkapnya
Selain Sri Widianingsih yang mengaku prohatin atas kondisi putrinya, pasangan Sakim dan Rakiem, warga Desa Pinang Sari Rt 54/08 Kec Ciasem mengaku cemas dengan kondisi putri keempatnya, Sarmila.
Sarmila yang sejak tiga hari lalu dirawat di ruang Anggrek RSUD Ciereng, kondisi tubuhnya semakin menurun. Pada usianya yang menginjak 10 builan ini, berat badan Sarmila tidak lebih dari 3 Kilogram.
Orangtua Sarmila menjelaskan, sejak kecil Sarmila kurang mendapatkan asupan yang bergizi karena keterbatasan biaya. Sehari-hari profesi orangtua Sarmila adalah sebagai buruh serabutan, yang pendapatannya tidak menentu di daerahnya, di inang Sari Rt 54/08 Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.
Menurut petugas jaga ruang Anggrek RSUD Ciereng, Elis, AMK, sebelum tiga balita yang saat ini masih dilakukan perawatan, pada pekan kemarin dua balita gizi buruk dilakukan perawatan di tempat yang sama. Dua balita tersebut adalah Wildan, 2 bulan, berat badan 3 Kilo warga Patrol Indramayu dan Revan, usia 9 bulan, warga Desa Kihiyang Bining dan Rine, 3 tahun, warga Kampung Padasuka Kelurahan Cigadung Subang. Mereka dipulangkan karena kondisinya sudah mulai membaik dan peningkatan.
"Selama dalam proses perawatan kami terus melakukan pemantauan perkembangan anak, dan mengingatkan kepada orang tuanya untuk memberi nutrisi ke anak," ujar Ellis kemarin.
Tidak itu saja, upaya pihak RSUD berusaha terus merawat pasien gizi buruk hingga mengalami peningkatan berat badan 0,5 kilo dalam sepekan. hanya saja, menurut Ellis, tidak sedikit orang tua yang meminta pulang sebelum target itu tercapai.
Ellis menjelaskan, salah satu gejala gizi buruk yang dialami oleh anak balita, diantaranya adalah susah makan, buang air besar (mencret), batuk panas, pilek, dan sebagian lidahnya berjamur. Biasanya balita itu, susah makan dan rewel. Di akhir pembicaraan, Ellis menyarankan hingga enam bulan usia anak, orang tua memberi ASI murni. (Annas Nasrullah/Sindo/uky)
Ketiga balita ini masing-masing atas nama Erma, 1 tahun, warga Ciasem Rt 02/06 Ciasem Baru Kec Ciasem, Fitri Fuji, 11 bulan, warga Desa Poncol Rt 54/06 Kec Pagaden Subang dan Sarmila, 10 bulan, warga Pinang Sari Rt 54/08 Kec Ciasem. Mereka berasal dari keluarga miskin. Sehingga untuk biaya pengibatan, ketiganya menggunakan fasilitas Askeskin.
Sri Widianingsih, ibunda dari Fitri Fujia warga Desa Poncol Rt 54/06 Kec Pagaden Subang, menuturkan, anak pertamanya ini sejak dua bulan lalu sudah menderita penyakit batuk dam pilek, akibatnya makanan yang dikonsumsi oleh anak pertamanya ini tidak berjalan. Sejak saat itu, kondisi tubuh Fuji terus mengalami penuruan hingga 3, 4 Kilogram.
"Setelah dia batu dan pilek dia tidak mau makan dan minum. Dari situ Fuji terus menangis dan kondisi badannya semakin menurun," ujar Sri Widianingsih
Menurut Sri, anak pertama dari pernikahannya dengan Agus Dwi Rahayu ini sudah tidak mengkonsumsi air susu ibu (ASI) sejak usianya tiga bulan. Hal ini menurut Sri, Fuji selalu menolak kerap kali diberi ASI. Sebagai penggantinya, Fuji mengkonsumsi susu kaleng.
"Dia selalu nolak kalau mau disusui, dari pada tidak ada makanan yang masuk, akhirnya saya belikan susu pabrik. tapi tetap saja dia rewel," ungkapnya
Selain Sri Widianingsih yang mengaku prohatin atas kondisi putrinya, pasangan Sakim dan Rakiem, warga Desa Pinang Sari Rt 54/08 Kec Ciasem mengaku cemas dengan kondisi putri keempatnya, Sarmila.
Sarmila yang sejak tiga hari lalu dirawat di ruang Anggrek RSUD Ciereng, kondisi tubuhnya semakin menurun. Pada usianya yang menginjak 10 builan ini, berat badan Sarmila tidak lebih dari 3 Kilogram.
Orangtua Sarmila menjelaskan, sejak kecil Sarmila kurang mendapatkan asupan yang bergizi karena keterbatasan biaya. Sehari-hari profesi orangtua Sarmila adalah sebagai buruh serabutan, yang pendapatannya tidak menentu di daerahnya, di inang Sari Rt 54/08 Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.
Menurut petugas jaga ruang Anggrek RSUD Ciereng, Elis, AMK, sebelum tiga balita yang saat ini masih dilakukan perawatan, pada pekan kemarin dua balita gizi buruk dilakukan perawatan di tempat yang sama. Dua balita tersebut adalah Wildan, 2 bulan, berat badan 3 Kilo warga Patrol Indramayu dan Revan, usia 9 bulan, warga Desa Kihiyang Bining dan Rine, 3 tahun, warga Kampung Padasuka Kelurahan Cigadung Subang. Mereka dipulangkan karena kondisinya sudah mulai membaik dan peningkatan.
"Selama dalam proses perawatan kami terus melakukan pemantauan perkembangan anak, dan mengingatkan kepada orang tuanya untuk memberi nutrisi ke anak," ujar Ellis kemarin.
Tidak itu saja, upaya pihak RSUD berusaha terus merawat pasien gizi buruk hingga mengalami peningkatan berat badan 0,5 kilo dalam sepekan. hanya saja, menurut Ellis, tidak sedikit orang tua yang meminta pulang sebelum target itu tercapai.
Ellis menjelaskan, salah satu gejala gizi buruk yang dialami oleh anak balita, diantaranya adalah susah makan, buang air besar (mencret), batuk panas, pilek, dan sebagian lidahnya berjamur. Biasanya balita itu, susah makan dan rewel. Di akhir pembicaraan, Ellis menyarankan hingga enam bulan usia anak, orang tua memberi ASI murni. (Annas Nasrullah/Sindo/uky)
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total Access, No Cost.