Sei Rampah (SIB)
Untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan bagi masyarakat dan dalam mewujudkan ketersediaan pangan bersifat mandiri tanpa menggantungkan dengan pihak lain, maka di setiap desa harus dibangun lumbung padi.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Pangan (DKP) pusat Dr. Ir. Kaman Nainggolan, MS dalam dialognya dengan petani Serdang Bedagai saat membawa seratusan rombongan peserta Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten/Kota se-wilayah Jawa mengunjungi Lumbung Pangan "Seroja Jaya" di Dusun III Desa Sei Buluh Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Kamis (10/7).
Pembangunan lumbang padi desa tersebut sudah merupakan keputusan bersama yang diambil dalam sidang regional DKP di Lombok baru-baru ini, dan kita harus membangkitkan lagi budaya-budaya yang sempat hilang itu khususnya dalam hal pembangunan lumbung padi di tingkat Desa, tegas Kaman Nainggolan.
Peserta sidang regional DKP Kabupaten/Kota se-wilayah Jawa yang berlangsung di Medan pada 9-11 Juli 2008 itu dan hadir mengunjungi Lumbung Pangan Seroja Jaya Sei Buluh Sergai itu di antaranya Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut A. Effendi Lubis, Bupati Ponorogo Muhadi, Wakil Bupati Semarang Ny. Hj. Siti Ambar Fathonah, Bupati Boyolali, Bupati Karanganyar, Bupati Jombang, Bupati Kendal, para Kepala Badan/Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota wilayah Jawa.
Kehadiran rombongan Bupati dan Kaban/Kakan Ketapang se-Jawa itu, disambut oleh Wakil Bupati Sergai H. Soekirman, Dandim 0204/DS Letkol Inf. M. Bayu Haritomo, Sekdakab Sergai Ir. H. Djaili Azwar, M.Si, sejumlah pejabat Pemkab Sergai, Camat dan Muspika Kecamatan Sei Bamban serta ratusan petani kelompok Lumbung Pangan Seroja Jaya Desa Sei Buluh.
Dalam dialog yang dipandu Ketua Tim Teknis BKP Sumut Prof DR. Ir. Bilter Sirait, MS itu, Sekjen DKP Kasman Nainggolan menegaskan cadangan pangan di masyarakat yang tersedia di lumbung padi desa sangat membantu jika terjadi kerawanan pangan seperti yang terjadi baru-baru ini di luar negeri, dan membiasakan adanya cadangan pangan di masyarakat berhubungan dengan kemandirian masyarakat kita.
Untuk mengatasi kerawanan pangan, menurut Kasman harus berangkat dari masyarakat sendiri. Jika masyarakat khususnya petani dapat menggalakkan kembali budaya mandiri untuk membangun lumbung ketahanan pangan di setiap desa, maka kita tidak perlu takut dengan kerawanan pangan.
Secara terpisah, Bupati Ponorogo Muhadi dan Wabup Semarang Ny. Hj. Siti Ambar Fathonah di sela-sela dialognya dengan petani Desa Sei Buluh Kecamatan Sei Bamban mengatakan sangat puas dan terkesan dengan berhasilnya Kabupaten Sergai dalam memproduksi padi.
Kami juga merasakan kebahagiaan karena petani yang hadir bersama kami saat ini adalah mayoritas suku Jawa dan hidup rukun damai sejahtera. Walaupun kami berada jauh dari pulau Jawa tapi kami merasa berada di kampung halaman sendiri, guyon Siti Hambar dengan logat bahasa daerahnya yang cukup kental tersebut.
Sebelumnya Wabup Sergai H. Soekirman dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa potensi ketersediaan pangan dan cadangan pangan di Kabupaten Sergai untuk mendukung pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan cukup tinggi, baik bahan baku pangan segar maupun pangan olahan.
Ketersediaan itu menurut Soekirman, produksi gabah di Kabupaten Sergai pada tahun 2007 mencapai 365.641 ton, populasi ternak sapi 25.527 ekor, ikan 24.294 ton, sayur dan aneka buah-buahan 501.743 ton.
Upaya membangun lumbung padi di desa cukup penting agar sewaktu panen tiba tidak ada lagi petani harus menjual langsung gabahnya usai panen tapi dapat disimpan di lumbung padi Desa menunggu harga jual yang lebih tinggi, dan hal ini sudah diterapkan oleh petani di daerah ini, ujar Soekirman. (M33/o)
http://hariansib.com/2008/07/13/antisipasi-kerawanan-pangan-lumbang-padi-harus-dibangun-di-setiap-desa/