Rabu, 27 Agustus 2008 - 15:59 wib
Dalam sidak tersebut, salah seorang TKI di Arab Saudi Mardiah (30) mengungkapkan kekecewaannya terhadap perusahaan penyalur TKI, PT Graha Tama Indokarya kepada menteri.
Mardiah mengaku kecewa karena dikenai denda yang sangat besar oleh perusahaan yang menyalurkannya itu. "Pekerjaan saya luar biasa berat, sehingga saya tidak tahan. Tapi kalau saya pulang ke sini, perusahan penyalur saya itu menuntut denda Rp25 juta," ujarnya disertai tangisan tersedu di hadapan Meutia, Rabu (27/8/2008).
Selama dua bulan bekerja di Arab Saudi, jelas Mardiah, dia selalu mendapat pekerjaan diluar batas kemampuannya. Akibatnya, Mardiah berulang kali pingsan ketika bekerja.
Setelah menerima keluhan para TKI tersebut, Meutia melanjutkan sidak dengan mendatangi poliklinik TKI, meninjau tempat tidur, hingga melihat-lihat ke bagian tiketing dan pendataan.
Saat di poliklinik Meutia sempat berbincang-bincang dengan para dokter disana.
Usai berbincang dengan Meutia, Kepala Sub Direktorat Kesehatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNPPTKI) Elia Rosalina memaparkan hasil perbincangan itu kepada Okezone. Elia mengaku ditanyai Meutia soal keluhan medis yang dialami para TKI tersebut.
Menurutnya, hampir seluruh TKI yang datang berobat kepadanya mengalami depresi. "Akibatnya mereka mengalami gejala patologis seperti maag dan sakit kepala," kata Elia.
Hingga berita ini diturunkan, rombongan menteri masih melakukan rapat tertutup dengan Kepala BNPPTKI Djumhur Hidayat di Ruang Informasi, Lantai 2 Terminal IV keberangkatan TKI.
(rgi)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/27/1/140487/meutia-hatta-layani-curhat-tki
Carolina - Okezone
JAKARTA - Derai air mata para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengiringi inspeksi mendadak (sidak) Menteri Pemberdayaan Wanita Meutia Hatta di Terminal IV keberangkatan TKI Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selapajang, Kecamatan Neglasari, Tangerang, Banten.Dalam sidak tersebut, salah seorang TKI di Arab Saudi Mardiah (30) mengungkapkan kekecewaannya terhadap perusahaan penyalur TKI, PT Graha Tama Indokarya kepada menteri.
Mardiah mengaku kecewa karena dikenai denda yang sangat besar oleh perusahaan yang menyalurkannya itu. "Pekerjaan saya luar biasa berat, sehingga saya tidak tahan. Tapi kalau saya pulang ke sini, perusahan penyalur saya itu menuntut denda Rp25 juta," ujarnya disertai tangisan tersedu di hadapan Meutia, Rabu (27/8/2008).
Selama dua bulan bekerja di Arab Saudi, jelas Mardiah, dia selalu mendapat pekerjaan diluar batas kemampuannya. Akibatnya, Mardiah berulang kali pingsan ketika bekerja.
Setelah menerima keluhan para TKI tersebut, Meutia melanjutkan sidak dengan mendatangi poliklinik TKI, meninjau tempat tidur, hingga melihat-lihat ke bagian tiketing dan pendataan.
Saat di poliklinik Meutia sempat berbincang-bincang dengan para dokter disana.
Usai berbincang dengan Meutia, Kepala Sub Direktorat Kesehatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNPPTKI) Elia Rosalina memaparkan hasil perbincangan itu kepada Okezone. Elia mengaku ditanyai Meutia soal keluhan medis yang dialami para TKI tersebut.
Menurutnya, hampir seluruh TKI yang datang berobat kepadanya mengalami depresi. "Akibatnya mereka mengalami gejala patologis seperti maag dan sakit kepala," kata Elia.
Hingga berita ini diturunkan, rombongan menteri masih melakukan rapat tertutup dengan Kepala BNPPTKI Djumhur Hidayat di Ruang Informasi, Lantai 2 Terminal IV keberangkatan TKI.
(rgi)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/08/27/1/140487/meutia-hatta-layani-curhat-tki