TEMANGGUNG, JUMAT - Menjelang Lebaran, jumlah pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Temanggung ke luar negeri, mulai menurun. Jika pada bulan Agustus mencapai 47 orang, maka pada 1-19 September ini, jumlah TKI yang berangkat bekerja ke luar negeri, hanya terdata lima orang saja.
Dengan kondisi ini, Kepala Bidang Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung Ripto Susilo mengatakan, hingga akhir September ini, jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri tidak akan mencapai separuh jumlah bulan lalu.
Menurutnya, ini merupakan kondisi yang biasa terjadi setiap tahun. "Pada saat-saat seperti sekarang, masyarakat pencari kerja biasanya menunda keinginannya untuk bekerja di luar negeri karena ingin berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran," ujarnya.
Negara tujuan pengiriman TKI asal Kabupaten Temanggung, adalah Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Daerah-daerah sentra TKI adalah kecamatan-kecamatan yang tidak banyak menanam tembakau, diantaranya Kecamatan Kandangan, dan Kaloran.
Selain pada masa menjelang Lebaran, penurunan pengiriman TKI biasanya juga terjadi pada saat awal musim tanam tembakau, pada bulan Mei hingga Juli. Kendatipun tidak memiliki lahan, mayoritas warga Temanggung pada tiga bulan tersebut akan beramai-ramai menanam tembakau sebagai buruh tani bayaran.
"Namun, pada September ini, jumlah pengiriman TKI juga dimungkinkan menurun karena masyarakat sedang menikmati hasil panen tembakau," ujarnya.
Selama Januari hingga Agustus, data di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung mencatat, jumlah pengiriman TKI terbanyak, yaitu 47 orang, terdata pada bulan Agustus. Selanjutnya, pengiriman terbanyak kedua dan ketiga terjadi pada bulan Januari dan April, sebanyak 39 dan 38 orang. Jumlah pengiriman TKI paling sedikit terjadi pada bulan Juli 12 orang, dan bulan Mei, 14 orang.
Kendatipun demikian, jumlah pengiriman uang TKI atau remiten pada bulan Agustus justru menurun. Jika pada bulan Juli terdata Rp 96.962.109,30, maka pengiriman uang pada bulan Agustus hanya mencapai Rp 36.179.069.
Penukaran uang meningkat
Transaksi penukaran uang pun kini juga mulai meingkat. Hal ini dimungkinkan terjadi karena mulai banyaknya TKI yang pulang, mengambil cuti untuk berlebaran di kampung halamannya.
Haryadi, pemilik tempat penukaran uang asing Valas mengatakan, pada bulan-bulan sebelumnya, jumlah uang yang ditukarkan mencapai Rp 7 juta per hari. Namun, pada bulan puasa ini, jumlah ini meningkat menjadi Rp 8,5 juta per hari.
"Biasanya, transaksi penukaran uang ini akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada satu minggu sebelum hingga satu minggu setelah Lebaran," ujarnya.
Mayoritas uang yang ditukarkan adalah ringgit Malaysia.
Regina Rukmorini http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/19/19211565/jelang.lebaran.pengiriman.tki.menurun.