-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

07 September 2008

TKI di Irak alami kekerasan

BBC Indonesia, 07 September, 2008

Tiga TKI berhasil melarikan diri dari Irak yang masih bergolak

Tiga tenaga kerja Indonesia yang sebelumnya bekerja di Irak, saat ini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Polri, Jakarta akibat patah tangan dan depresi selama bekerja di sana.

Mereka mengaku dieksploitasi oleh agen dan majikan di negara yang dilanda perang itu.

Di Irak mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia, Miftah Farid yang menjemput dan mendampingi ketiga TKI setibanya di Jakarta itu, mengatakan satu tenaga kerja patah tangan sedangkan seorang lainnya mengalami depresi, sakit perut kronis dan kaki serta tangannya tidak bisa digerakkan karena dia dipaksa bekerja tanpa duduk selama puluhan jam.

Farid menambahkan agen tenaga kerja di Irak yang menyalurkan mereka baru mau memulangkan mereka setelah sakit dan itupun mereka dimintai uang tebusan.

Miftah Farid menduga mereka adalah korban perdagangan manusia.

"Dari indikasi awal, salah seorang korban sewaktu di rumah diberitahu akan dipekerjakan di Abu Dhabi. Ketika berangkat bersama 12 orang lainnya ternyata diberangkatkan ke Irak. Dua orang lainnya juga semula akan diberangkatkan ke negara lain. Dan hak-haknya tidak dia dapatkan dan dia tereksploitasi secara ekonomi dan fisik," kata Miftah Farid kepada BBC.

Secara resmi pemerintah Indonesia menyatakan tidak menjadikan Irak sebagai tujuan pengiriman TKI karena negara itu masih bergejolak, namun berbagai laporan menyebutkan ratusan TKI diperkirakan bekerja di Irak saat ini.