-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

13 November 2008

Polisi Malaysia Tangkap 43 WNI

Polisi Malaysia Tangkap 43 WNI

Rabu, 29 Oktober  2008



Kota Kinabalu – Empat puluh tiga imigran gelap, warga asing diduga berasal dari Indonesia, ditangkap Police Marin Malaysia, Selasa (28/10) pagi, di perairan Tawau Sabah Malaysia. Mereka diserahkan kepada Imigrasi Tawau, Rabu (29/10) ini.
Konsul Muda Funksi Konsuler KJRI Kota Kinabalu, Umbara Setyawan, kepada SH melalui telepon seluler, Selasa malam, membenarkan adanya penangkapan 43 orang asing di perairan Tawau, namun belum mengetahui pasti warga negara mereka yang tertangkap.
Umbara Setyawan mengatakan, laporan dari Tawau menyebutkan para imigran ilegal tersebut mengaku berasal dari Indonesia, namun kepastian kewarganegaraan mereka baru diketahui, Rabu, setelah pemeriksaan imigrasi di Tawau selesai.
"Kewarganegaraan mereka belum jelas, bisa saja warga Filipina mengaku Indonesia," ujarnya.
Imigran gelap yang tertangkap masuk ke wilayah Malaysia, diancam hukuman cambuk sedikitnya satu sampai tiga kali sabetan, dan penjara minimal tiga bulan kurungan. Pertengahan Oktober lalu, pemerintah Malaysia telah mendeportasi sedikitnya 131 TKI ilegal, dan 15 anak, mereka dipulangkan dari Malaysia setelah menjalani hukuman di penjara Ayer Panas Tawau.
Sumber SH di Nunukan menyebutkan, jumlah warga negara Indonesia yang masuk ke Malaysia secara "haram" sejak Idul Fitri meningkat tajam. Hal ini selain ketatnya Malaysia dan pihak petugas Imigrasi Indonesia menerapkan biometrik di kantor imigrasi, juga karena banyaknya TKI mengambil cuti, sementara paspor mereka ditahan majikan.
Majikan khawatir para pekerja migran mereka akan lari ke perusahaan lain. Hingga akhir Oktober diperkirakan 3.000 migran tanpa dokumen melintas batas menggunakan kapal dompeng menuju Kalabakan, Sabah Malaysia.
Sumber itu menyebutkan semakin dekat berakhirnya "operasi Bersepadu" Malaysia terhadap tenaga kerja imigran ilegal (Pekerja Asing Tanpa Izin) 31 Oktober ini, kepolisian Malaysia melalui Police Marin meningkatkan operasi dan patroli di lepas pantai. Terutama di Pantai Timur, Tawau, Sandakan, Samporna, Sandakan Lahad Datu sekitarnya, kawasan perairan berbatasan dengan Filipina dan Indonesia.
(sofyan asnawie) http://www.sinarharapan.co.id/berita/0810/29/nus03.html