Senin, 12 Januari 2009 pukul 13:29:00
JAKARTA-- Memasuki tahun 2009, Departemen Kesehatan telah merancang terobosan-terobosan bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas rakyat Indonesia, seperti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), obat generik subsidi, perbaikan gizi dan ketersediaan dokter spesialis yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Menurut Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari, Jamkesmas yang dikelola oleh Depkes terbukti mampu mengefisienkan uang negara hingga Rp 1,464 triliun jika dibandingkan pada waktu dikelola PT ASKES pada tahun 2007.
Dia mengatakan, Jamkesmas akan terus dilaksanakan di tahun 2009 dan tahun berikutnya. Menkes juga menegaskan, negara tidak memiliki utang pada rumah sakit terkait dengan Jamkesnas.
Dana Jamkesmas dijelaskan menkes berasal dari bantuan sosial dan penggunaannya diawasai oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantas Korupsi. "BPK dan KPK mereview dana jamkesmas apakah tepat atau tidak, jika ada penyelewengan maka akan ditindak sesuai hukum," ungkap Menkes.
Selain pengawasan oleh BPK dan KPK, Menkes meminta pada semua lurah untuk transparan dalam melaporkan siapa saja yang mendapat kartu keluarga miskin agar masyarakat juga dapat memantau langsung apakah yang menerima kartu keluarga miskin adalah benar orang miskin.
"Rakyat bisa mengaudit langsung pimpinannya di daerah. Pemda harus menempelkan yang menerima jamkesmas. Saya khawatir dana tersebut salah sasaran dan diselewengkan kepada yang tidak berhak," kata Menkes. (cr1/ri)
Link: http://www.republika.co.id/berita/25594.html