Senin, 12/01/2009 12:34 WIB
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Umi Saodah, TKI yang terjebak di jalur Gaza, Palestina, pernah mengutarakan niat ingin pulang kampung. Namun, TKI asal Semarang ini batal pulang sebab belum mengantongi gaji dari sang majikan.
Niat Umi yang ingin pulang disampaikan paman Umi, Hanafi, saat bertemu dengan Direktur Perlindungan Warganegara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Departemen Luar Negeri, Teguh Wardoyo di Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2009).
Paman Umi, Hanafi menceritakan keponakannya telah bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2000. Umi menelepon kerabatnya di Salatiga pada tahun 2001 dan bercerita telah bekerja di Gaza Palestina. Majikannya bernama Dr Suhaib Kamal.
Lebih lanjut, Hanafi mengatakan Umi mengirim uang ke keluarga sebesar Rp 20 juta pada tahun 2003-2004. Pada 12 Oktober 2004, Umi mengirim surat yang mengabarkan telah mengirim uang US$ 700 dan informasi sedang perang. Namun, uang tidak sampai ke RI karena ada kesalahan.
Pada tahun 2005, Umi telepon ingin pulang. Namun sang majikan belum beri gaji. Selanjutnya pada Agustus 2008, Umi menelepon keluarganya di Salatiga yang menginformasikan Umi ingin pulang tetapi paspornya tidak diperpanjang dan gajinya belum diberikan.
November 2008, keluarga menelepon majikan Umi. Namun sang majikan memberitahu Umi ada di rumah kerabatnya di Gaza dan keberadaan tidak jelas. (aan/iy)
Link: http://www.detiknews.com/read/2009/01/12/123405/1066822/10/umi-saodah-pernah-minta-pulang,-tapi-batal-sebab-belum-gajian
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Umi Saodah, TKI yang terjebak di jalur Gaza, Palestina, pernah mengutarakan niat ingin pulang kampung. Namun, TKI asal Semarang ini batal pulang sebab belum mengantongi gaji dari sang majikan.
Niat Umi yang ingin pulang disampaikan paman Umi, Hanafi, saat bertemu dengan Direktur Perlindungan Warganegara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Departemen Luar Negeri, Teguh Wardoyo di Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2009).
Paman Umi, Hanafi menceritakan keponakannya telah bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2000. Umi menelepon kerabatnya di Salatiga pada tahun 2001 dan bercerita telah bekerja di Gaza Palestina. Majikannya bernama Dr Suhaib Kamal.
Lebih lanjut, Hanafi mengatakan Umi mengirim uang ke keluarga sebesar Rp 20 juta pada tahun 2003-2004. Pada 12 Oktober 2004, Umi mengirim surat yang mengabarkan telah mengirim uang US$ 700 dan informasi sedang perang. Namun, uang tidak sampai ke RI karena ada kesalahan.
Pada tahun 2005, Umi telepon ingin pulang. Namun sang majikan belum beri gaji. Selanjutnya pada Agustus 2008, Umi menelepon keluarganya di Salatiga yang menginformasikan Umi ingin pulang tetapi paspornya tidak diperpanjang dan gajinya belum diberikan.
November 2008, keluarga menelepon majikan Umi. Namun sang majikan memberitahu Umi ada di rumah kerabatnya di Gaza dan keberadaan tidak jelas. (aan/iy)
Link: http://www.detiknews.com/read/2009/01/12/123405/1066822/10/umi-saodah-pernah-minta-pulang,-tapi-batal-sebab-belum-gajian
