http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/03541881/gubuk.dibongkar.gedung.dibiarkan KETERTIBAN UMUM Gubuk Dibongkar, Gedung Dibiarkan Kamis, 16 Juli 2009 | 03:54 WIB Jakarta, Kompas - Ali, seorang penghuni di kawasan kumuh yang ditertibkan, berharap pemerintah tidak pilih kasih dalam menertibkan kawasan tersebut. "Kami memang salah tinggal di atas saluran air. Kami ikhlas digusur. Namun, apa pemerintah berani membongkar gedung milik orang kaya yang berdiri di atas saluran air seperti rumah-rumah yang dibangun warga miskin," kata Ali. Saluran dengan lebar 3 meter dan panjang 900 meter itu berada di wilayah Kecamatan Taman Sari.. Saluran yang ditutup bangunan itu merupakan drainase antara Jalan Gajah Mada di wilayah Kelurahan Keagungan dan Kali Krukut di Kelurahan Tanah Sareal yang padat penduduk serta kumuh. Warga korban bongkaran berusaha menyelamatkan harta benda yang ditumpuk di pinggir jalan. Sejumlah pemulung juga mengangkut sisa-sisa bangunan yang dibongkar. Sebuah gerobak diparkir melintang di ujung Jalan Kesederhanaan yang berbatasan dengan Jalan Gajah Mada untuk mencegah kendaraan melintas saat pembongkaran berlangsung. Puluhan pekerja dari Suku Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Jakarta Barat membongkar rangka beton di kompleks gedung yang sebagian bangunannya dibangun di atas saluran penghubung itu. Kepala Suku Dinas PU Pengairan Jakarta Barat R Heryanto mengatakan, pihaknya tidak akan pilih kasih dalam menertibkan bangunan yang menutupi saluran air. "Kami tidak akan membedakan orang kecil ataupun pemilik gedung. Bangunan gedung itu juga sebagian dibangun di atas saluran air. Namun, pembongkaran gedung akan ditinjau lebih dahulu oleh Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan. Akan dicek apakah ada IMB atau tidak dan syarat administratif lain," ujar Heryanto. Camat Taman Sari Rustam Effendi di sela pembongkaran mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menertibkan saluran serupa selama seminggu penuh di Kelurahan Tanah Sareal. "Panjang saluran yang ditertibkan pekan lalu mencapai 2.000 meter.. Ini penting untuk mengantisipasi bahaya banjir," kata Rustam. Pembongkaran bangunan di atas saluran juga bermakna strategis karena jalan pengontrol di samping saluran dapat berfungsi sebagai jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan di kawasan padat. "Sejak tahun 1970-an sudah dirancang tembusan jalan dari arah Olimo ke arah Jakarta Barat di Jalan Kesederhanaan," kata Rustam. |
16 July 2009
KETERTIBAN UMUM Gubuk Dibongkar, Gedung Dibiarkan
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Thursday, July 16, 2009