http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/08/27/brk,20090827-194830,id.html
Aburizal Bakrie: Kemiskinan Menurun, Penerima Jamkesmas Juga Turun Kamis, 27 Agustus 2009 | 19:59 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - Penerima program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) turun dari 76,4 juta orang menjadi 61,4 juta orang. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan penurunan tersebut didasarkan penurunan angka kemiskinan 14,5 persen atau 2,5 juta orang.
"Angka kemiskinan menurun, maka sudah sewajarnya penerima kluster satu menurun, seperti Jamkesmas, BOS, dan lainnya," kata Aburizal dalam acara Rakornas Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah. Penerima Kluster satu seperti program BOS, Jamkesmas, maupun beras subsidi didasarkan pada angka kemiskinan yang sudah turun dari 18,5 juta KK menjadi 17,5 juta KK. Jamkesmas yang tadinya untuk 76,4 juta orang, kini tinggal 61, 4 juta orang. Jumlah itu disesuaikan dengan jumlah penduduk miskin yang turun. Bila ada sasaran yang belum tercakup program pemerintah pusat maka akan ditangani oleh pemerintah daerah dengan menggunakan keuangan daerah. Hal yang berbeda disampaikan oleh Kepala Pusat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Departemen Kesehatan, Cholik Masulili. Menurutnya cakupan penerima Jamkesmas tidak berubah, "tahun 2010 jumlah penerima Jamkesmas tetap, malah kita ingin tambah," kata Cholic usai acara diskusi. Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik awal 2009 ada penurunan angka kemiskinan. Data tersebut menjadi dasar kebijakan program penanggulangan masyarakat miskin seperti BLT, Beras Bersubsidi, BOS, juga Jamkesmas yang termasuk dalam kluster I. Namun, jumlah penerima Jamkesmas tidak berkurang. Pemerintah akan memberikan kartu multifungsi bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan program kluster I. "Nanti hanya akan ada satu kartu untuk semua program penghentasan kemiskinan," katanya. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan evaluasi keberhasilan kinerja program tersebut. Cholic menambahkan, untuk Jamkesmas ditargetkan pada 2013 seluruh rumah sakit sudah ikut serta. Pada tahun 2008-2009 ini jumlah rumah sakit swasta yang mendaftar dengan sukarela mencapi 95 sehingga keseluruhannya mencapai 852 rumah sakit. Selain itu, pemerintah menargetkan penambahan jumlah tempat tidur untuk kelas tiga sebanyak 15 ribu. Jumlah tersebut dicapai tidak dengan membangun rumah sakit yang baru tetapi dengan menambah jumlah kapasitas tempat tidur rumah sakit yang ada. AQIDA SWAMURTI
|