-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

06 October 2009

Penertiban Rumah Warga di Wonokromo Surabaya Ricuh

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/06/11032793/Penertiban.Rumah.Warga.di.Wonokromo.Surabaya.Ricuh

Penertiban Rumah Warga di Wonokromo Surabaya Ricuh
Selasa, 6 Oktober 2009 | 11:03 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Penertiban rumah warga di Stren Kali Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/10), ricuh karena sebagian warga setempat menolak penertiban yang dilakukan petugas keamanan.

Ratusan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov Jatim dibantu Satpol PP Kota Surabaya dan Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya menertibkan ratusan bangunan liar yang berdiri di sepanjang Kali Jagir sekitar pukul 09.30.

Selain itu, dua unit eksavator telah disiapkan untuk merobohkan satu per satu bangunan liar yang berdiri di atas Stren Kali Jagir yang jumlahnya diperkirakan puluhan.

Namun, sejumlah warga setempat menolak penertiban tersebut dengan alasan belum mendapatkan ganti rugi berupa uang yang dijanjikan Pemprov Jatim sebesar Rp 5 juta. Sebagian warga juga beralasan, meski sudah mendapatkan ganti rugi, mereka belum mendapatkan tempat baru untuk usaha.

H Rumli, salah seorang warga Stren Kali, tetap ngotot dan menolak lapak jualan besi miliknya dibongkar secara paksa oleh petugas Satpol PP. "Pokoknya saya tidak terima. Jika tetap dilakukan, maka akan berurusan dengan hukum," katanya.

Menurut Rumli, selama ini pihaknya mengaku belum mendapatkan tempat baru untuk berjualan. "Jika dibongkar, saya dan keluarga makan apa. Meski teman-teman saya rela lapaknya dibongkar, tapi saya makan bukan dari teman, melainkan dari kerja sendiri," katanya.

Meski sempat adu mulut dan terjadi saling dorong antara aparat keamanan dan keluarga H Rumli, petugas tetap melakukan pembongkaran.

Hal yang sama juga dialami oleh warga Stren Kali Jagir lainnya, Nur. Bahkan Nur sempat berontak saat eksavator hendak membongkar lapak jualan besi miliknya.

Namun, Nur tidak berdaya saat petugas menahan badannya sehingga bajunya robek. "Saya bukan pencuri, kenapa saya diperlakuan seperti ini," katanya.

Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Timur Meidy Susanto jauh-jauh hari sudah mengingatkan sejumlah warga yang masih bermukim di sepanjang Stren Kali Jagir agar segera menertibkan lapaknya. "Namun, imbauan itu tidak didengarkan sehingga kami terpaksa melakukan penertiban secara paksa," ujarnya.

Menurut Meidy Susanto, sosialisasi dan peringatan yang disampaikan kepada warga kemarin adalah peringatan terakhir. Sebab, sesuai rencana, penertiban Stren Kali Jagir dilakukan Selasa ini. SOE