-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

10 April 2007

[Eka Yuanita —Taiwan] Jenazah TKW Indonesia Terkatung-katung di Taiwan

detikcom
10 April 2007

Jakarta - Jenazah Eka Yuanita (25), TKW asal Blitar, masih berada di Taiwan. Padahal telah 1 bulan 9 hari Eka Yuanita meninggal dunia. Keluarga korban yang berusaha
memulangkan jenazah itu hanya bisa pasrah.

"Tapi keluarga mencoba untuk meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia agar segera memulangkan jenazah korban ke Indonesia dan memenuhi hak-haknya sebagai buruh
migran," kata Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, dalam surat elektroniknya kepada detikcom, Selasa (10/4/2007).

Menurut Anis, Eka meninggal pada 1 Maret 2007, berdasarkan laporan Kepolisian San Chong kepada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei. Kala itu seorang pemilik
rumah yang bermarga Ting secara tidak sengaja menemukan korban tergeletak di lantai dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

"Pada kaki sebelah kanan korban terlihat bekas sengatan listrik yang diduga merupakan penyebab meninggalnya korban," ujar Anis.

Eka Yuanita berasal dari RT 02 RW 01 Desa Kembangarum, Sutojayan, Blitar, Jatim. Eka berangkat ke Taiwan 15 September 2006 melalui PT Danamon Wahana Tenaga Kerja dan bekerja sebagai PRT pada Hung Ruel Lin. Pada 26 Januari 2007, Eka Yuanita melarikan diri dari rumah majikan.

Kini Mudjito (ayah korban), Imam Safrudin (paman korban), dan Sudarmianto (kekasih korban) berada di Jakarta untuk meminta bantuan pemerintah Indonesia agar segera memulangkan jenazah Eka Yuanita.

"Kami menuntut pemerintah dalam hal ini kantor dagang dan ekonomi Indonesia di Taipei segera memulangkan jenazah korban ke Indonesia dan mengusut tuntas sebab-sebab kematian korban. Kami juga meminta agar BNP2TKI memberikan hak-hak korban meliputi gaji selama 5 bulan dan asuransi," jelas Anis.

Berdasarkan data Migrant Care, selama bulan Januari - April 2007, sekitar 9 orang TKI telah meninggal dunia di luar negeri, yaitu Atik Ekowati, Rumaikah, Utari Widia Astuti, Rujiatmi, Iri, Umi Kulsum, Susanti, Musdolifah, dan yang terakhir Eka Yuanita. (ndr/nrl)

Indra Subagja