Sabtu, 12 Mei 2007
Jakarta - Sepanjang Kamis (10/5) malam hingga Jumat kemarin terjadi empat peristiwa bunuh diri di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Belum diketahui pasti penyebab kasus-kasus itu. Namun diduga, upaya mengakhiri nyawa sendiri itu dilatarbelakangi berbagai sebab, dan salah satunya masalah ekonomi.
Pada Kamis sekitar pukul 22.00, seorang laki-laki berusia (25) ditemukan tewas gantung diri di menara BTS dekat Jembatan Layang Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tanah Abang, Inspektur Satu Saiful Anwar, menyebutkan, korban dikenali sebagai pengamen yang sering mangkal di sekitar jembatan layang tersebut. Pengamen ini menghabisi nyawanya dengan menggunakan ikat pinggang.
Beberapa jam sesudah itu, seorang penjaga warung telepon, Dede Aslifan (28), di Jalan Bangka III Nomor 28, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ditemukan tewas gantung diri di salah satu kamar wartel. Jenazah Dede ditemukan oleh Hasan Basri, warga Kedoya Utara, Jakarta Barat, yang ingin menggunakan telepon di kamar wartel itu. Dede ditemukan tergantung di plafon dengan kain sarung.
Pada Jumat pukul 10.00, Rizal Zepri Kusnadi (25) nekat gantung diri karena putus asa ditinggal istrinya yang meninggal dua bulan lalu. Menurut Radi, kakak Rizal, adiknya juga tertekan karena putra semata wayangnya diambil oleh ibu mertuanya, dan tidak bisa dijenguk.
Rizal ditemukan gantung diri dengan tambang plastik di rumahnya Jalan Masjid Al Wustho RT09/07, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Jumat malam sekitar pukul 20.00, Polsek Tanah Abang kembali mendapat laporan kejadian gantung diri di Lantai V Rumah Susun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Korban bernama Jaya Permana yang berasal dari Kemanggisan, RT 07 RW 10 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Keempat jasad korban dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. (nel/arn)