9 Mei 2007, h24
Kasus bunuh diri di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur cukup tinggi. Berdasarkan laporan yang diterima Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ponorogo, selama 2005 kasus bunuh diri di Kabupaten ini tercatat 34 kasus, pada 2006 turun jadi 32 kasus, dan pada 2007 tercatat 13 kasus bunuh diri, 12 di antaranya dengan gantung diri dan satu kasus minum racun serangga.
Kepala MUI Kabupaten Ponorogo Syamsul Arifin, Senin 7/6), mengatakan pendekatan melalui khotbah Jumat di masjid dan ceramah belum mampu menyadarkan warga agar tidak melakukan bunuh diri.
“Mereka tetap saja memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri untuk keluarga dari persoalan,” kata Syamsul.
Mengingat hal itu, lanjutnya, perlu diturunkan psikolog untuk memberikan pencerahan melalui pendekatan kejiwaan. Secara umum kasus bunuh diri dilatarbelakangi masalah ekonomi dan kesehatan.
Kasus bunuh diri terakhir terjadi di desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo pada Jumat (4/5) dan Minggu (6/5). (AG/N-2)