-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

02 May 2007

PRT Disiksa Majikan sampai Lumpuh

Kompas
Rabu, 02 Mei 2007

Di Hari Pertama Kerja, Ia Tertidur Saat Disuruh Menidurkan Anak Majikan

Semarang, Kompas - Malang benar nasib Kamsanah (20). Pembantu rumah tangga asal Desa Karangasem RT 06 RW 02, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, itu kini tak bisa berdiri atau duduk dengan punggung lurus karena tulang pinggulnya retak.

Itu terjadi karena pembantu rumah tangga (PRT) yang baru sehari bekerja itu dihajar dengan besi cor oleh Susi, majikannya yang tinggal di Jalan Kokrosono III, Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara. Penganiayaan berat itu sebenarnya terjadi pada Kamis (26/4) sekitar pukul 11.00, tetapi baru dilaporkan ke Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang, Selasa kemarin.

Saat melapor, Kamsanah dibopong oleh bapaknya, Sujarti (50), karena ia tak bisa lagi berjalan.

Kepada polisi, Kamsanah menyatakan mulai bekerja di rumah Susi pada hari Kamis pagi sekitar pukul 08.00. Begitu tiba, Kamsanah langsung diminta mencuci piring oleh majikannya yang memiliki dua anak itu. Seusai mencuci piring, gadis lugu lulusan sekolah dasar itu disuruh menyetrika. Dengan jujur ia menyatakan belum bisa menyetrika.

"Setelah itu saya disuruh menidurkan dua anak majikan saya di kamar," kata Kamsanah sambil menahan sakit. Ia beranggapan bahwa majikannya bisa memahami kondisinya yang belum terbiasa menyetrika baju.

Sambil menemani kedua anak itu, rupanya Kamsanah tertidur sehingga Susi marah. Tiba-tiba majikannya itu mengikat dua kakinya dengan seutas tali. Sambil marah, Susi lalu menyeret Kamsanah ke dapur dan memukulinya dengan besi cor.

"Saya sudah mohon ampun, tetapi tetap saja dipukul. Setelah itu saya disuruh pulang tanpa dibayar," kata Kamsanah.

Melihat Kamsanah berjalan tertatih-tatih sampai terjatuh, warga sekitar lalu menolong dan mengantarnya pulang ke Demak.

Betapa kagetnya kedua orangtuanya melihat kondisi Kamsanah. Gadis itu segera dibawa ke tukang pijat tradisional. Namun, karena tak kunjung sembuh, Sujati membawa anaknya ke RS Sultan Agung, Semarang. Dari hasil foto rontgen diketahui bahwa tulang pinggul Kamsanah nyaris remuk hingga posisinya tak simetris dengan tulang belakangnya. Ini mengakibatkan Kamsanah tak bisa berjalan dan duduk dengan punggung lurus.

"Saya lalu mendatangi majikan anak saya, tetapi mereka tak punya itikad baik menyelesaikan masalah ini. Karena itu, saya melapor ke polisi," kata Sujati.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang Ajun Komisaris Besar Agus Rohmat mengatakan, pihaknya akan segera memanggil dan memeriksa majikan Kamsanah untuk menindaklanjuti laporan itu. (HAN)