-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

24 June 2007

Ceriyati Tak Ingin Lagi Menjadi Pembantu

Kompas
24 Juni 2007

Jakarta, Kompas - Ceriyati, TKI asal Desa Kedungbokor, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang turun dari jendela lantai 15 Apartemen Tamarind Sentul, Kuala Lumpur, pekan lalu, tiba di rumahnya pada Sabtu (23/6) sekitar pukul 05.00. Kedatangan ibu dua anak itu disambut haru keluarga dan tetangganya.

Ceriyati diantar petugas dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan LSM Migran Care, serta ditemani suami dan dua anaknya yang menjemputnya ke Jakarta beberapa hari lalu.

Ditemui di rumah orangtuanya di Desa Kedungbokor, Kecamatan Larangan, Brebes, beberapa saat setelah melepas lelah, Ceriyati mengaku lega. Ia bersyukur bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Pagi itu ia melepas kangen bersama keluarga dengan makan bersama. Ibunya, Sinah (60), sengaja menyiapkan makanan kesukaannya, sayur bawang merah muda.

Ceriyati mengatakan, akan kembali ke Malaysia untuk menyelesaikan proses hukum terkait penganiayaan oleh majikannya, setelah kondisi kesehatannya pulih. Namun, ia tidak lagi berniat menjadi TKI.

Ridwan (39), suami Ceriyati lega istrinya sudah sampai ke rumah. Ia dan keluarga akan mengadakan selamatan sebagai wujud rasa syukur atas keselamatan Ceriyati. Ia tidak akan mengizinkan istrinya menjadi TKI. Dengan gaji dan uang asuransi yang diperoleh istrinya, Ridwan ingin berwiraswasta. Selain itu, ia juga berencana menyekolahkan kembali anak pertamanya, Ade Nuriman (15), yang putus saat kelas III sekolah dasar.

Ibunda Ceriyati senang dengan kepulangan anaknya. Ia mengaku tidak tidur sejak Jumat menunggu kedatangan Ceriyati. Menjadi TKI tidak hanya dilakukan Ceriyati. Anak keduanya, Ronati (46), pernah menjadi TKI di Malaysia. Namun, Ronati mendapatkan majikan yang baik sehingga bisa mengumpulkan uang dari hasil jerih payahnya.