21 Juni 2007
JAKARTA (Pos Kota) – Ridwan dan dua anaknya Ajeng dan Ade segera berangkat ke Malaysia untuk bertemu Ceriyati, isterinya yang menjadi korban penganiayaan majikan dan Malaysia hingga nekat kabur lewat jendela lantai 15 rumah majikannya di Sentul Malaysia.
“Kami akan fasilitasi jika Pak Ridwan dan anak-anak ingin ke Malaysia untuk bertemu dan menjemput Ceriyati,” ujar Menakertrans Erman Suparno, yang langsung perintahkan Sesditjen PPTKLN untuk mengurusnya.
Ketika menerima kedatangan Ridwan yang didampingi Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, Kamis, Erman mengatakan tidak bisa menyetop begitu saja penempatan TKI ke Malaysia meski prihatin dengan nasib Ceriyati dan dua TKI lainnya (Lilis dan Siti Kurniatun) yang disiksa majikan di Malaysia.
“Penempatan TKI ke Malaysia masih kondusif karena dari 1,2 juta TKI yang bekerja di Malaysia, hanya 19 yang berperkara dan 16 diantaranya sudah selesai,” jelas Erman.
Di tempat berbeda, Dirut PT Jasindo Edi Subekti dan Komisaris Utama PT Sumber Kencana Sejahtera Hendra Yuwono mengatakan akan segera menyelesaikan hak-hak Ceriyati dalam waktu 7 hari.
DEPORTASI
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jawa Timur kembali menfasilitasi pemulangan 257 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) illegal (tanpa izin) dari Malaysia. Dengan menumpang KMP KMP Dobonsolo, ratusan TKI illegal itu tiba di Pelabuhan Gapura Surya Tanjung Perak Surabaya pukul 15.00.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Jatim, Drs Sapak, mengatakan TKI ilegal deportasi ini berasal dari 30 kabupaten/kota di antaranya Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, Jember, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, dan Trenggalek. Berdasar data Disnaker Jatim, jumlah TKI illegal deportasi sejak 3-20 Juni telah mencapai 5.627 orang.
(tri/nurqomar)