-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

24 June 2007

UN dan Bunuh Diri

detikcom
24/06/2007

Jakarta - Ada banyak sebab seseorang memilih mengakhiri hidup sendiri alias bunuh diri. Belakangan, ujian nasional (UN) justru menjadi alasan bunuh diri beberapa siswa.

Kasus teranyar adalah yang dilakukan Endang Lestari. Siswi SMPN 1 Kerjo, Karanganyar, Jawa Tengah, ini nekat gantung diri lantaran tidak lulus UN. Akhirnya, gadis itu meregang nyawa dengan lilitan selendang di lehernya, Sabtu 23 Juni kemarin.

Sebelumnya, Fitri Ismawati (18) juga nekat mau bunuh diri. Penyebabnya sama, malu karena tidak lulus UN.

Fitri nekat menenggak cairan pembersih lantai. Untungnya, nyawa siswi SMK swasta di Gunungkidul, Yogyakarta ini bisa diselamatkan.

Tuti Sukarni, guru bimbingan konseling di SMA Negeri 10 Jakarta, pernah mendapat telepon, empat muridnya yang tidak lulus UN mencoba bunuh diri.

Satu anak kedapatan menyayat pergelangan tangannya dengan pisau silet. Seorang lainnya mengunci diri di kamar dengan membawa pisau. Siswa yang lain lagi telah menyiapkan obat pembasmi serangga dan gelas untuk meneggaknya.

Akibat UN tahun 20006 lalu, Komnas Perlindungan Anak mencatat, setidaknya 100 anak menderita trauma UN.

Selain bunuh diri, kegagalan UN memicu aksi kekerasan para siswa. Di Bekasi, pada tahun lalu ada siswa SMK yang gagal UN, sempat membakar bangunan sekolahnya.

Peristiwa tersebut terjadi lagi setahun kemudian, saat gedung SMKN Boking, Timor Tengah Selatan, NTT porak poranda gara-gara siswa satu sekolah tidak jebol UN.

Rupanya masih banyak pekerjaan rumah UN yang harus dibenahi. (nvt/nvt)

Nurvita Indarini