15 Juli 2007
JAKARTA (Pos Kota) – Pedagang Kaki-5 di lima wilayah Jakarta saat ini merana. Sebab itu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memerintahkan walikota menata pedagang kecil tersebut.
Menurut Sutiyoso, pedagang Kaki-5 tersebut sangat membantu roda ekonomi rakyat. “Namun, bila mereka tidak ditata dengan baik akan mengganggu ketertiban dan keindahan kota Jakarta ,”kata Sutiyoso, Minggu (15/7)
Ia menjelaskan keberadaan Kaki-5 akan makin semrawut bila tidak ditata dengan baik.
“Selama ini pedagang kaki-5 selalu menjadi momok di kota-kota besar, salah satunya Jakarta . Namun jika mereka dikelola secara profesional akan mampu membuka peluang usaha yang sangat potensial,” tegasnya.
Keterbatasan lahan di Jakarta diakui menata pedagang kecil tersebut sangat sulit. “Saat ini ada 95.000 lebih PKL. Bahkan di Jakarta Pusat saja jumlahnya bisa mencapai 30.000 PKL,” katanya.
"Dengan jumlah yang begitu besar tersebut, tentu tidak semua PKL yang dapat ditampung dan ditata dengan baik," tambahnya.
Sedangkan kepada pedagang Kaki-5 diminta pula tidak menolak bila dilakukan penataan. Misalnya tidak berjualan di sarana-sarana umum seperti trotoar dan badan ja;lan. “Kalau saja mereka mau masuk ke kios-kios milik PD pasar Jakaya maka persoalan bisa diselesaikan. Tapi umum nya mereka lebih senang di badan jalan atau trotoar,”tandasnya.
Ia memerintahkan agar lima walikota yang ada menata pedgang Kaki-5 tersebut. “Bukan menggusur tetapi ditata agar lebih baik,”katanya.
(john)