-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

21 August 2007

Ratusan Buruh Kepung Istana

Pos Kota
21 Agustus 2007

JAKARTA (Pos Kota) – Ratusan buruh Jabodetabek yang tergabung dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM), Senin (20/8), mengepung Istana Presiden. Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar kebijakannya berpihak pada buruh dan rakyat kecil.

Sejauh ini nasib buruh baik yang lokal maupun buruh migran Indonesia yang bekerja di luar negeri membuat gerah dan kecewa ratusan pengunjukrasa tersebut. “Banyak buruh yang tewas di luar negeri tanpa status hukum jelas. Para buruh hanya dijadikan sapi perahan,” teriak Dara Intan Thalib, ketua Indonesian Migran Work Union (IMWU) untuk TKW di Hongkong.

Parahnya, para pejabat terkait percaya cerita bohong majikan di berbagai media, kalau buruh tersebut illegal. “Seharusnya para pejabat terkait melakukan investigasi fakta yang sebenarnya. Kami banyak tertindas,” teriak satu pendemo dalam orasinya.

Selain demo buruh migran Indonesia, buruh lokal juga menuntut pemerintah agar menaikan upah layak secara nasional, menghapus sistem kerja kontrak, stop PHK terhadap buruh, dan segera bentuk sistem pengawasan perburuhan yang baru.

“Kami minta kepada Mahkama Agung, agar memprioritaskan kasus buruh yang tertidas baik di dalam negeri maupun di luar negeri,”ujar Miftah, koordinator lapangan ABM.

MAHASISWA DEMO
Unjukrasa bukan dari ABM saja, dalam waktu bersamaan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) juga demonstrasi menuntut pemerintah agar menolak bentuk kerjasa ekonomi dari luar negeri yang dinilai telah melakukan imperealisme atau penjajahan gaya baru. Akibatnya, menimbulkan ketimpangan ekonomi dan merusak sendi-sendi demokrasi Indonesia.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut perbaikan sistem pendidikan dan sistem perekonomian. “Industri dan perekonomian Indonesia dikuasai oleh pemodal asing dan hal itulah yang membuat rakyat menjadi miskin dan tidak berdaulat,”ujar Kadir, koordinator lapangan.
(mia)