-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

23 November 2007

Dijual ke Lokalisasi, Novi Stres

detikcom, 23/11/2007

Sukabumi - Di usianya yang masih muda, Novianti (20), punya banyak impian. Namun sindikat perdagangan manusia merebut segalanya.

Gadis cantik itu kini sangat menderita. Dia selalu melamun dengan tatapan mata yang kosong. Bahkan tak jarang dia menjerit dan menangis tidak karuan, tak bedanya dengan orang yang lupa ingatan.

Semua itu terjadi setelah Novi menjadi korban perdagangan manusia Maret 2007 lalu. Dia dijual oleh seorang yang mengaku bernama Euis ke lokalisasi di Tanjung Balai, Karimun, Batam. Setiap malam dia dipaksa memuaskan nafsu belasan hidung belang.

"Pertama katanya dia mau diajak kerja di restoran di Jakarta. Tapi malah langsung dibawa ke Batam lewat Bandung," kata Popon, ibunda Novi, saat ditemui detikcom di rumahnya, di Kampung Cijambe Nyomplong, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/11/2007).

Penderitaan Novi di Batam berakhir setelah dia kabur pada akhir April lalu saat lokalisasi tersebut mati listrik. Dia kemudian ditolong oleh petugas Satpol PP yang sedang beroperasi. Novi selanjutnya dibawa ke Dinsos setempat.

Kemudian berkat pertolongan International Organization of Migrant (IOM), Novi dibawa ke Jakarta dalam kondisi depresi berat. Gadis muda ini kemudian dirawat di RS Polri dr Soekamto, Kramatjati.

Setelah 2 minggu menjalani perawatan, Novi akhirnya diizinkan pulang. Namun demikian, dia tetap harus berobat jalan agar depresinya tidak kambuh.

"Tapi dua minggu lalu dia kumat lagi. Kami memang tidak pernah membawanya berobat jalan karena nggak punya uang," tutur Popon.

Saat ditemui detikcom, kondisi Novi sangat mengenaskan. Gadis ini kerap tersenyum dan marah-marah sendiri. Jika melihat pria, Novi segera masuk ke dalam rumah dengan mimik sangat ketakutan. ( djo / umi )

Yanti Rosdiana - detikcom