TEMANGGUNG - Sebanyak 120 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan tujuan ke berbagai negara merasa tertipu janji PJTKI. Mereka yang sudah menderita kerugian materiil cukup besar tersebut menduduki kantor PJTKI PT AP di Jalan Dr Cipto Dalam 21B, Temanggung.
Para calon TKI sudah lama menunggu kapan diberangkatkan ke luar negeri, namun tak juga kunjung tiba meski tiap calon TKI sudah setor uang belasan juta rupiah.
Para calon TKI berasal dari Temanggung sendiri dan dari berbagai luar daerah seperti Surakarta, Magelang, Wonosobo, Purbalingga, dan Purwokerto. Oleh PJTKI yang hanya menyewa kios kecil tersebut, mereka dijanjikan akan ditempatkan di Amerika, Australia, Inggris, Norwegia dan Selandia Baru, sebagai tenaga perkebunan dan niaga.
Mereka mendatangi kantor PJTKI berupaya untuk meminta kembali uang yang sudah dibayarkan. Namun ketika mendatangi kantor, suasana kantor sepi dan tidak ada satu pun petugas dari PJTKI tersebut.
Merasa ditipu, mereka melakukan aksi corat-coret dan mengobrak-abrik seisi kantor tersebut hingga banyak kertas sobekan berserakan.
Menurut seorang calon TKI kepada Wawasan, kemarin, kedatangannya dan teman-teman lainnya ke kantor PJTKI sebenarnya hanya akan minta kembali uang yang sudah diserahkan beberapa bulan lalu. Sebab janji-janji dari PJKTI itu tak kunjung tiba.
"Kami mendaftar di PT tersebut sekitar bulam Maret 2007 lalu. Janjinya Juni 2007 diberangkatkan ke Australia sebagai tenaga kerja perkebunan. Namun hingga waktu yang dijanjikan tidak juga diberangkatkan. Saya telah setor 15 juta rupiah, " kata Erni (25), seorang korban asal Purbalingga.
Manis
Dia mengatakan dirinya tertarik dengan pendaftaran itu karena tergiur oleh perkataan manis saat mendatangi PJTKI tersebut. Padahal uang pendaftaran tersebut didapat dari hasil menjual seekor sapi.
Korban lain, Indra (27) asal Purwokerto menambahkan janji-janji yang ditawarkan PJTKI itu memikat. Tenaga kerja yang disalurkan akan digaji per minggu sebesar AUS$ 740, persyaratan mudah dan cepat diberangkatkan.
"Nyatanya hanya janji gombal," ketusnya.
PJTKI yang bersangkutan, lanjutnya membuka website di internet dengan alamat www.aditamaputraperkasa.indonetwork. net. Meski sekarang ini PJTKI tersebut sedang bermasalah, tapi website PT tersebut masih online.
"Saya berharap pada pencari kerja hendaknya jangan sekali-kali mendaftar lewat PT itu, meski website di internet masih online. Bisa-bisa nasibnya akan seperti saya dan teman-teman di sini yang jumlahnya 120 orang," ungkapnya.
Menurut informasi, dari 120 orang yang bernasib sial tersebut, telah ditarik biaya yang bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta tergantung dari negara tujuan yang akan ditempati. her/ad