Oknum Imigrasi Bandara Juanda Peras TKI Rp1,1 Juta
KUALA LUMPUR--MI: Seorang TKI yang bekerja di Malaysia mengaku telah diperas sebesar Rp1,1 juta untuk uang fiskal oleh oknum imigrasi di Bandara Juanda Surabaya, 28 Januari 2008, ketika akan kembali bekerja ke Malaysia.
"Saya telah melaporkan hal itu kepada Atase Tenaga Kerja di KBRI Kuala Lumpur. Mereka berjanji akan menyelesaikan kasus ini," kata Sajid, TKI yang bekerja di Malaysia sebagai buruh bangunan, di Kuala Lumpur, Senin (11/2).
Ia menceritakan pemerasan yang dilakukan petugas imigrasi Bandara Juanda ketika akan kembali ke Malaysia setelah menengok ibunya yang sakit kemudian meninggal dunia di Banyuwangi. "Saya membeli tiket Air Asia dari KLIA ke Bandara Juanda, 30 November 2007 dan Bandara Juanda ke KLIA 28 Januari 2008 untuk menengok orang tua saya yang sakit," aku dia.
Di Bandara Juanda, 28 Januari, sekitar pukul 11.00 WIB, seorang petugas imigrasi meminta uang fiskal Rp1,1 juta dan mengancam tidak akan mengizinkan kembali ke Malaysia. "Petugas itu menilai saya sebagai seorang pengusaha padahal saya hanyalah seorang buruh bangunan," tambah dia.
Karena tidak diizinkan kembali, ia terpaksa memberikan Rp1,1 juta kepada petugas imigrasi itu. Uang itu dipinjam dari adik ipar yang mengantar ke Bandara. Ia menunjukkan bukti tanda terima pembayaran fiskal lengkap dengan lambang burung garuda walaupun dalam nota itu tertulis Rp1 juta tapi dibayarnya Rp1,1 juta.
"Saya kan sudah mengganti alamat di paspor. Saat ini alamat saya di Melaka, Malaysia. Dengan demikian, saya bebas fiskal keluar masuk Indonesia-Malaysia sebanyak empat kali per tahun tapi mengapa masih diwajibkan membayar fiskal," kata Sajid, sambil menunjukkan izin kerja dari imigrasi Malaysia yang berakhir Maret 2008.
"Kok tega bangsa sendiri memeras bangsanya yang banting tulang mencari makan di Malaysia. Saya ingin oknum imigrasi ini ditindak tegas pak," kata Sajid. (Ant/OL-2)
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
