-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

12 February 2008

PRT Indonesia Patah Tulang Punggung Saat Kabur dari Lantai 4 di Malaysia

12/02/08

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang pembantu asal Indonesia di
Malaysia kembali mencoba kabur dari rumah majikan di lantai 4
apartemen Taman Shamelin, Cheras, Kuala Lumpur, dengan cara membuat
tali dari kain, namun gagal turun dengan selamat akibat terjatuh
sehingga punggungnya patah.

Harian Metro, Selasa, melaporkan berdasarkan informasi polisi
setempat, pembantu yang dikenal bernama Rekha, mencoba melarikan diri
setelah dikurung sendirian di rumah majikannya di sebuah apartemen,
saat sang majikan keluar merayakan tahun baru China.

Pembantu berusia sekitar 25 tahun itu mencoba kabur Senin malam
sekitar pukul 24.00, dengan cara turun dari lantai 4 dengan sambungan
kain dan baju.

Akan tetapi dia gagal mencapai lantai dasar karena hujan lebat,
sehingga terjatuh dan mengalami patah tulang punggung.

Para penghuni apartemen itu kemudian menolongnya dengan menghubungi
Jabatan Pertahanan Awam (JPA3) Wilayah Persekutuan untuk mendapatkan
bantuan darurat.

Juru bicara JPA3 mengatakan, ketika pertolongan datang, Rekha masih
sadar, tapi tidak bisa berbicara akibat patah tulang punggungnya.

Setelah JPA3 memberikan pertolongan pertama, korban kemudian dilarikan
ke RS Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk mendapatkan perawatan
lebih lanjut.

Menurut Harian Metro, kasus pembantu lari dari majikan merupakan yang
ke-2 dalam waktu 10 hari belakangan ini. Sebelumnya, seorang pembantu
Indonesia bernama Fadhilah Ayub, 29 tahun, nekad melarikan diri karena
tidak tahan disiksa dan dipukul oleh majikannya.

Fadhilah mengaku majikannya setiap hari memukul tangannya dengan rotan
dan mukanya dipukul sehingga berdarah, hanya karena terlambat bangun
tidur dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan.

Yang lebih menyedihkan lagi majikan Fadhilah tidak memberikan gaji
sesen pun setelah satu tahun bekerja dan tidak dibolehkan menghubungi
keluarganya.

Karena tidak tahan disiksa, ia mencoba melarikan diri dengan
membongkar kunci pintu rumah depan ketika majikan mengantar anaknya ke
sekolah di Bukit Bandaraya, Bangsar.

Fadhilah kemudian diselamatkan oleh seorang supir taksi yang
membawanya ke kantor imigrasi Damansara dan kemudian membuat laporan
polisi Brickfield. (*)