TKI Sumsel Disubsidi
Rabu, 13 Februari 2008 | 02:11 WIB
Palembang, Kompas - Pemerintah Provinsi Sumsel akan memberikan subsidi Rp 1 juta untuk tenaga kerja Indonesia atau TKI Sumsel dari dana APBD 2008. Dengan adanya subsidi, para TKI yang sebelumnya harus menyiapkan uang Rp 2 juta untuk biaya administrasi, seperti pengurusan paspor dan tes kesehatan, sekarang hanya menyediakan Rp 1 juta.
Demikian diutarakan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, Selasa (12/2) di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja Industri (BLKI), saat melepas 250 tenaga kerja yang akan magang di Jepang serta bekerja di Singapura dan Malaysia, bersama Asosiasi Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (AP2TKI).
Subsidi yang berasal dari dana APBD Sumsel tahun 2008 tersebut rencananya akan diberikan untuk 3.000 TKI. Namun, pada tahun ini hanya diberikan untuk 2.000 TKI.
"Selama ini biaya Rp 2 juta untuk mengurus paspor, tes kesehatan, dan lain-lain ditanggung sendiri. Padahal, mereka belum mendapat gaji karena belum bekerja. Jadi, subsidi ini akan mengurangi beban mereka," kata Syahrial.
Menurut dia, melalui pelatihan yang diberikan di BLKI, para TKI akan memiliki semangat, mampu menjaga diri, dan mengerti sopan santun di negara asing. Dengan demikian, para TKI lebih dihargai dan diterima di tempatnya bekerja.
Pengangguran tinggi
Dalam sambutannya, Syahrial mengatakan, angka pengangguran di Sumsel saat ini mencapai 310.851 orang atau 9,1 persen. Jumlah pengangguran yang cukup tinggi tersebut menjadi beban bagi perekonomian daerah dan berpotensi menimbulkan masalah sosial, seperti kriminalitas.
Menurut Syahrial, para TKI dari Sumsel perlu mendapat pelatihan di BLKI berupa pelatihan keterampilan berbasis kompetensi. Pada masa mendatang, para TKI juga mendapat program 3 in 1 (three in one), yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan. Setiap paket 3 in 1 terdiri atas 212 peserta dengan jumlah jam pelajaran selama 240 jam atau sekitar dua bulan.
Pada tahun 2008, BLKI mendapat dana pelatihan Rp 800 juta yang terdiri atas tujuh paket pelatihan dan dana pengadaan peralatan untuk pelatihan para calon TKI sebesar Rp 100 juta.
Selain itu, BLKI juga mendapat biaya rehabilitasi Gedung UPTD sebesar Rp 300 juta pada tahun 2008. Pada tahun 2006, BLKI mendapat dana rehabilitasi sebesar Rp 1,6 miliar dan tahun 2007 sebesar Rp 600 juta. (WAD)
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.