Liputan6.com, Makassar: Unjuk rasa ratusan warga miskin dari berbagai kawasan kumuh di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (4/3), berakhir ricuh. Keributan terjadi saat pengunjuk rasa yang memaksa masuk ke halaman Balai Kota Makassar terlibat saling dorong dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja.
Warga ingin bertemu Wali Kota Makassar, Ilham Aruif Sirajuddin, untuk mempertanyakan komitmennya dalam mensejahterkan rakyat. Sehingga kasus kematian keluarga Besse akibat kelaparan tak terjadi [baca: Kelaparan, Ibu Hamil dan Anaknya Tewas]
Para demonstran yang tertahan di pintu gerbang akhirnya menggelar orasi di jalanan. Mereka menuntut Pemerintah Kota Makassar bertanggungjawab atas kematian keluarga Besse dengan memecat Kepala Dinas Kesehatan, Kadis Sosial dan Kesejahteraan, serta Lurah Parang Tambung.
Di Solo, Jawa Tengah, ratusan siswa sekolah dasar menggelar aksi keprihatinan terkait meninggalnya dua warga di Makassar akibat kelaparan. Aksi dilakukan dengan mengarak puluhan orang-orangan sawah sebagai simbol penolak bala. Para siswa menuntut pemerintah memperhatikan nasib rakyat kecil sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa.
Setelah menyusuri sejumlah ruas jalan aksi dilanjutkan dengan menggelar happening art di area persawahan kawasan Banjarsari. Ini dilakukan sebagai sindiran bahwa di negeri yang kaya dengan sumber alam ini ternyata masih ada yang mati kelaparan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)