-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

05 March 2008

Ribuan Warga di Daerah Terisolasi Mulai Konsumsi Pisang


KUPANG--MI
: Sebagian warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang terisolasi akibat longsor mulai mengonsumsi pisang dan ubi sebagai pengganti nasi karena kehabisan beras.

Warga mulai kehabisan beras karena pemerintah setempat hingga Kamis (6/3)belum mengirim bantua. Mereka adalah penduduk Kecamatan Amfoang Timur, Amfoang Utara, Amfoang Barat Laut, dan Amfoang Barat Daya. Tidak termasuk Kecamatan Amfoang Barat seperti diberitakan sebelumnya.

"Ribuan warga di wilayah itu terpaksa makan pisang dan ubi sebagai pengganti nasi, karena beras sudah habis," kata Camat Amfoang Utara Pieter Ch Sabaneno di Kupang.

Krisis pangan terjadi setelah satu- satunya jalur darat yang menghubungkan Kupang dengan empat kecamatan itu terputus total akibat longsor di tiga titik sejak pekan lalu. Akibatnya, transportasi ke daerah itu lumpuh, termasuk kendaraan pengangkut sembilan bahan kebutuhan pokok.

Dua titik lokasi longsor antara lain terdapat di Kecamatan Amfoang Barat. Di titik pertama, jalan yang longsor sepanjang 3 meter dan dalam 3 meter. Di titik Gunung Putih jalan yang longsor panjangnya 40 meter.

Lokasi longsor lainnya terdapat di Desa Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat. Longsor sepanjang 17 meter dan dalam 7 meter mengakibatkan jembatan Termanu sepanjang 150 meter yang berada dekat lokasi longsoran terancam

roboh.

Sementara itu, Sabaneno datang ke ibu kota Kupang dengan maksud meminta bantuan bahan pangan kepada pemerintah kabupaten setempat. Dari Naikliu, ibu kota Kecamatan Amfoang Utara, dia mengendarai sepeda motor, dilanjutkan berjalan kaki melewati 134 sungai selama 16 jam.

Dia mengatakan, warganya selain kehabisan beras juga tidak memiliki gula, minyak tanah, dan bahan bakar jenis bensin. "Kios dan toko-toko tidak lagi menjual beras karena kehabisan persediaan," ujar Sabaneno.

Warga yang masih memiliki persediaan beras di rumah, katanya, menghemat dengan mengonsumsi makanan alternatif, terutama pisang, dengan cara direbus atau dibakar. Makanan ini hanya dikonsumsi oleh orang dewasa. Sedangkan balita dan anak-anak makan nasi.(PO/OL-01)

Penulis: Palce Amalo