Pembongkaran gubuk pemulung, Kembangan, Jakbar.
Liputan6.com, Jakarta: Dalam ketakutan, seorang gadis cilik hanya bisa menangis dan memeluk ayahnya ketika puluhan orang mendatangi gubuknya di salah satu lokasi pembuangan sampah di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Ahad (30/3) siang. Namun Sakim, sang ayah, tidak dapat berbuat banyak. Meski dia dan istrinya berusaha bertahan, warga yang marah tetap merobohkan gubuk mereka.
Sakim adalah satu dari puluhan pemulung yang menghuni gubuk di tempat pembuangan sampah tidak resmi di Meruya Utara. Oleh warga, gubuk-gubuk yang berdiri sejak tujuh tahun silam itu dianggap merusak lingkungan. Padahal menurut Sakim, dia sudah membayar uang sewa lahan sebesar Rp 15 juta kepada seseorang yang mengaku pengelola lahan.
Tak semua gubuk dibongkar warga. Namun jika hingga Senin besok para penghuni tidak membongkar sendiri gubuknya, warga akan membongkar paksa seluruh gubuk.(BOG/Arofah Supandi)