Nano, warga Kampung Hamdan, Medan, Sumatra Utara, misalnya. Pria yang bekerja sebagai pedagang gorengan ini resah dengan rencana pemerintah mengalihkan penggunaan minyak tanah ke gas. Dia mengaku takut menggunakan kompor gas menyusul cukup banyaknya kecelakaan akibat tabung gas meledak. Nano mengaku akan menggunakan kayu bakar bila pemerintah tidak lagi memberi subsidi minyak tanah [baca: Sosialisasi Kartu Kendali Mitan Masih Kurang].
Di Solo, Jawa Tengah, program konversi minyak ditanggapi dengan unjuk rasa. Para ibu yang tergabung dalam Forum Ibu Peduli Kota Surakarta menolak program ini karena akan menambah beban. Menurut mereka, saat ini banyak warga yang belum mengetahui cara menggunakan kompor gas sehingga dikhawatirkan bisa mendatangkan kecelakaan. Mereka menilai pemerintah belum maksimal menyosialisasikan program konversi gas yang akan diberlakukan Mei mendatang. Unjuk rasa dilakukan dengan aksi jalan kaki menuju Balai Kota Solo sambil membawa kompor dan peralatan memasak.(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)