-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

22 April 2008

TKW Cilacap Disiksa di Hongkong

Selasa, 22 April 2008 - 08:35 wib
CILACAP - Maryanti (27) warga Jalan Nusantara Kelurahan Karangtalun RT 2 RW 1, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap yang merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Hongkong di kota Yun Lon, diduga disiksa majikannya tempat ia bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).

Akibat penyiksaan tersebut, bagian kepala Maryanti menderita luka dan harus dijahit, di punggungnya terdapat luka sayatan, dan di sekujur tubuhnya mengalami lebam, dan kedua kakinya terluka, satu kuku kakinya terkelupas.

Ditemui di kediamannya Selasa (22/4/2008), Maryanti menyatakan, keberangkatannnya ke Hongkong ia lakukan pada 31 Maret lalu, melalui PJTKI PT Antar Bangsa Citra Darmaindo (ABCD) Jakarta melalui cabang di Cilacap.

Namun, baru bekerja beberapa hari siksaan mulai ia terima dari majikan perempuannya yang bernama Wong Lai Fong. Siksaan pertama ia terima saat dirinya ditarik ke lantai empat dari lantai dasar dan membuat luka di bagian kakinya. "Sakit yang di kaki tersebut tidak begitu saya rasakan," katanya.

Ternyata menurut pengakuannya, siksaan tak berhenti sampai di situ, ia harus bekerja hingga pukul 03.00 dini hari. Pada suatu ketika, Senin 21 April malam, ia merasa kepalanya pusing yang luar biasa, dan ia hendak meminum obat namun tidak diperbolehkan oleh majikannya. Tetapi karena sakit yang tak bisa ditahan ia tetap meminum obat pusing dan maag.

"Setelah saya minum obat, majikan perempuan memberikan dua obat berwarna putih yang saya sendiri tidak tahu itu obat apa. Tetapi setelah saya minum saya justru meras sagat pusing. Karena kantuk luar biasa saya mau tidur, tapi tidak boleh di kamar, dan saya disuruh tidur di gudang," katanya.

Di gudang yang sangat sempit tersebut itulah bencana mulai menimpanya. Karena kantuk yang tak tertahankan tersebut akhirnya ia tertidur. Namun begitu tidur ia sudah tak sadarkan diri hingga saat bangun ternyata ia sudah berada salah satu rumah sakit.

"Setelah tidur saya sudah tidak merasakan apa-apa, tahu-tahu saya sudah berada di rumah sakit. Saya kaget ketika kepala saya sedang dijahit, tetapi saya waktu itu kesadarannya belum sepenuhnya normal," ujar Maryanti yang didampingi kedua orang tuanya, M Sukardi (51), dan Poniyem (45).(Nugroho Purbo/Sindo/hri)
 


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.