13/05/08 16:50
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak 47 wanita Malaysia masih berada di Lombok diduga telah kawin dengan TKI (tenaga kerja Indonesia) yang pernah bekerja di Malaysia, kata ketua Migran Care Malaysia Alex Ong Kian, di Kuala Lumpur, Selasa.
Alex mengatakan, "Masih banyak wanita Malaysia di Lombok.". Ia mengemukakan hal itu setelah dua kali berhasil memulangkan dua wanita muda Malaysia ke kampung halamannya yakni Che Siti Nor Azreen Che Ishak, 13 Thn, dan Nurul Wahida, 20 Thn, belum lama ini.
Setelah menelusuri keberadaan kedua wanita yang dilaporkan menghilang ternyata berada di Lombok Timur, Indonesia, Alex mengungkapkan masih banyak wanita Malaysia di Lombok.
Azreen telah kawin lari dengan TKI Lombok bernama Toni Wijaya berdasarkan paspor, tapi di desanya bernama Suparman, 27 Thn. Azreen menghilang dari rumah sejak Desember 2007 setelah selesai ujian SD dan masih berusia 12 Thn.
Sedangkan Nurul Wahida menghilang dari rumah tiga tahun lalu ketika berusia 17 Thn dan telah menikah dengan Muhamad Yusop, 40 Thn. Baik Toni dan Muhamad Yusop adalah TKI di perkebunan Malaysia.
Masih banyaknya wanita Malaysia di Lombok diperkuat dengan pernyataan Nurul Wahida di Harian Metro, Selasa. "Bukan hanya saya seorang saja perempuan Malaysia yang berada di Dusun Menceh, Lombok, Indonesia tapi banyak lagi," kata Nurul Wahida Hamzah.
Ida, panggilan akrab Nurul Wahida, mengaku mengenal beberapa wanita muda Malaysia ketika bersama-sama bekerja di sawah untuk menanam padi dan tembakau. Setelah itu terjadi dialog. Mereka semua masuk ke Indonesia dengan paspor palsu yang dibuatkan TKI.
Harian Metro juga mengungkapkan, sebuah hasil penelitian yang dilakukan 22 peneliti universitas dari Perancis, Amerika, Australia, Skandinavia dan Spanyol dengan kerjasama tiga universitas terkemuka Indonesia yang mendapati, penyebab wanita Malaysia ke Lombok dan menikah dengan Indonesia yang bekerja di Malaysia atas dasar cinta.
Menurut Alex, kajian Migran Care terdapat sekitar satu juta lelakiLombok dar 4,5 juta penduduk Lombok, bekerja di luar negeri. Berdasarkan data resmi Departemen Tenaga Kerja Indonesia ada 400.000 lelaki Lombok bekerja di Malaysia secara sah, sedangkan 400.000 lagi memasuki negara ini untuk bekerja tanpa izin (ilegal).(*)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak 47 wanita Malaysia masih berada di Lombok diduga telah kawin dengan TKI (tenaga kerja Indonesia) yang pernah bekerja di Malaysia, kata ketua Migran Care Malaysia Alex Ong Kian, di Kuala Lumpur, Selasa.
Alex mengatakan, "Masih banyak wanita Malaysia di Lombok.". Ia mengemukakan hal itu setelah dua kali berhasil memulangkan dua wanita muda Malaysia ke kampung halamannya yakni Che Siti Nor Azreen Che Ishak, 13 Thn, dan Nurul Wahida, 20 Thn, belum lama ini.
Setelah menelusuri keberadaan kedua wanita yang dilaporkan menghilang ternyata berada di Lombok Timur, Indonesia, Alex mengungkapkan masih banyak wanita Malaysia di Lombok.
Azreen telah kawin lari dengan TKI Lombok bernama Toni Wijaya berdasarkan paspor, tapi di desanya bernama Suparman, 27 Thn. Azreen menghilang dari rumah sejak Desember 2007 setelah selesai ujian SD dan masih berusia 12 Thn.
Sedangkan Nurul Wahida menghilang dari rumah tiga tahun lalu ketika berusia 17 Thn dan telah menikah dengan Muhamad Yusop, 40 Thn. Baik Toni dan Muhamad Yusop adalah TKI di perkebunan Malaysia.
Masih banyaknya wanita Malaysia di Lombok diperkuat dengan pernyataan Nurul Wahida di Harian Metro, Selasa. "Bukan hanya saya seorang saja perempuan Malaysia yang berada di Dusun Menceh, Lombok, Indonesia tapi banyak lagi," kata Nurul Wahida Hamzah.
Ida, panggilan akrab Nurul Wahida, mengaku mengenal beberapa wanita muda Malaysia ketika bersama-sama bekerja di sawah untuk menanam padi dan tembakau. Setelah itu terjadi dialog. Mereka semua masuk ke Indonesia dengan paspor palsu yang dibuatkan TKI.
Harian Metro juga mengungkapkan, sebuah hasil penelitian yang dilakukan 22 peneliti universitas dari Perancis, Amerika, Australia, Skandinavia dan Spanyol dengan kerjasama tiga universitas terkemuka Indonesia yang mendapati, penyebab wanita Malaysia ke Lombok dan menikah dengan Indonesia yang bekerja di Malaysia atas dasar cinta.
Menurut Alex, kajian Migran Care terdapat sekitar satu juta lelakiLombok dar 4,5 juta penduduk Lombok, bekerja di luar negeri. Berdasarkan data resmi Departemen Tenaga Kerja Indonesia ada 400.000 lelaki Lombok bekerja di Malaysia secara sah, sedangkan 400.000 lagi memasuki negara ini untuk bekerja tanpa izin (ilegal).(*)