Jumat, 9 Mei 2008 | 14:16 WIB
Bantul, Kompas - Meski jumlah pengangguran pascagempa melonjak, Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta atau PPTKIS tetap kesulitan merekrut TKI dari wilayah DI Yogyakarta. Ekspos kasus kekerasan terhadap TKI di sejumlah media massa dan kendala finansial menjadi faktor penyebab utamanya.
Direktur Operasional Asia Pasifik PT Timuraya Jaya Lestari Abdul Muluk Sitorus, dalam acara sosialisasi perekrutan TKI di Gedung Parasamya Bantul, Kamis (8/5), mengatakan kebutuhan TKI yang masuk ke perusahaan berkisar 5.000-6.000 per tahun, khusus untuk Indonesia. "Namun, karena peminat sedikit, order tersebut tak bisa terpenuhi semua. Padahal, kerja di luar negeri menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan karena mencari kerja di dalam negeri lebih sulit," katanya.
Berdasarkan identifikasi PT Timuraya Jaya Lestari, jumlah pengangguran di DIY pascagempa mencapai 151.570 orang. Jumlah ini akan melonjak jika lulusan SMA dan SMK, yang sebentar lagi diumumkan juga kesulitan mencari pekerjaan.
Menurut Muluk, stigma TKI sudah sangat negatif karena selalu diidentikkan dengan kasus kekerasan. Padahal, tidak semuanya begitu. "Memang ada kasus kekerasan, tetapi itu tidak bisa digeneralisasi. Sayangnya, media cenderung mem-blow up kasus kekerasan itu besar-besaran sehingga banyak yang takut jadi TKI," ucapnya.
Selain takut, sebagian calon TKI juga terkendala finansial karena biaya pengiriman TKI cukup mahal, berkisar Rp 5 juta untuk tujuan Malaysia. "Beberapa PPTKIS sudah menempuh kerja sama dengan bank dalam hal pembiayaan pengiriman TKI. Pinjaman itu diangsur dengan potong gaji tiap bulannya," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, jumlah TKI yang diberangkatkan selama 2007 hanya 197 orang. Padahal, tahun 2006 masih mencapai 484 orang. Tahun ini, selama triwulan I baru tercatat 22 orang.
"Bagi kalangan masyarakat desa, ongkos itu terlalu mahal. Karenanya, banyak yang tidak tertarik," kata Kepala Subdinas Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Disnakertrans Bantul Bambang Sugiyantoro. (ENY)
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.