-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

26 May 2008

TKW Karawang Meninggal Dunia di Oman

Sabtu, 17 Mei 2008 - 14:09 wib
KARAWANG  - Diduga sakit demam tinggi, Sumiati binti Tanu (21), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun 01 RT 01/ RW 01, Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang meninggal dunia di Oman (Sultanat Misqat Wa Oman). Korban bekerja sebagai pembantu rumah tangga di majikannya sudah 16 bulan, sementara gaji yang diterima pihak keluarga baru 4 bulan.

Ibu korban Edah (53) mengungkapkan, pihak keluarga sempat shock saat menerima berita meninggalnya anaknya ini pada Selasa (13/5) malam. Dia mengaku, mendapat berita tersebut dari bibi korban yang juga bekerja di Oman.

"Dan setelah diyakinkan, ternyata anak saya memang telah meninggal. Saya tidak menyangka anak saya akan meninggal dunia di negara padang pasir itu," ujar Edah Sabtu (17/5/08)

Edah melanjutkan, menurut kabar yang diterima pihak keluarga korban yang sudah bekerja selama 16 bulan di Oman ini, anaknya itu meninggal dunia karena menderita penyakit demam. Namun, pihaknya merasa tidak yakin akan kebenaran penyebab kematian Sumiati tersebut.

"Kami tidak percaya jika Sumiati meninggal dunia karena sakit. Sebab selama 16 bulan bekerja di Oman , gaji yang diterima pihak keluarga baru empat bulan saja," tandasnya.

Lebih lanjut Edah mengatakan, korban berangkat ke Oman melalui sebuah Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPJTKIS) PT Reka Wahana Mulya, Jakarta pada awal 2007 lalu meninggal dunia pada Selasa (13/5) sekitar pukul 10.00 waktu daerah setempat atau sekitar pukul 13.00 WIB. Pada Senin (12/5), kata Edah, korban dikatakan sedang mengalami demam dengan suhu badan cukup tinggi. Saat itu, pihak majikannya langsung melarikan korban ke rumah sakit setempat.

Namun, ungkap Edah, saat itu korban tidak dirawat inap di rumah sakit walau demamnya cukup tinggi. "Usai diperiksa dan diberikan obat penurun panas, korban langsung dibawa pulang kerumah. Esok paginya (Selasa, 13/5), penyakit korban kambuh kembali. Bahkan lebih parah dibandingkan sebelumnya. Saat itu juga korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Sebelum tiba di rumah sakit, anak kami sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," jelas Edah berdasarkan cerita bibi Edah.

Edah menyatakan, pihak keluarga mengharapkan agar jenazah korban bisa dipulangkan ke kampung halamannya secepatnya. Selain itu, imbuhnya, pihak keluarga juga akan berupaya menuntut sisa gaji korban selama 12 bulan agar segera dibayarkan. "Yang pasti kami akan cari tahu penyebab pasti kematian anak kami itu," tegasnya. (Raka Zaipul/Sindo/uky)