-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

09 June 2008

31.200 Kematian Balita di Indonesia Akibat Sanitasi Buruk

Minggu, 08 Juni 2008 | 12:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dari 100.000 kematian anak usia di bawah lima tahun di Indonesia, 31% disebabkan oleh diare. Penyakit itu muncul akibat buruknya sanitasi atau sistem pengolahan dan pembuangan limbah rumah tangga khususnya manusia.

"Angka riilnya mencapai lebih dari 31.200 balita," kata Direktur Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Susmono, Minggu (8/6) di sela acara "Kampanye Tahun Sanitasi Internasional" di Sanur, Denpasar.

Data BPS pada tahun 2006 baru 55% rumah tangga yang memiliki akses sanitasi dan toilet secara memadai. Artinya, masih ada 100 juta masyarakat Indonesia yang hidup dengan akses sanitasi yang buruk. Dengan berbagai program, pada tahun 2008 sudah 69 % rumah tangga memiliki sanitasi yang baik.

Angka itu sudah melampau target Millenium Development Goals (MDG's) yang hanya menetapkan 65,2 % dari rumah tangga di Indonesia. Tetapi, menurut Susmono, masih jauh dari harapan pemerintah yang semula mentargetkan angka 100% pada tahun 2009. "Terpaksa kami undur sampai 2015," ujarnya.

Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan, target MDG's untuk bidang sanitasi di seluruh dunia adalah penyediaan fasilitas sanitasi bagi 2,6 milyar orang pada tahun itu.

Masalah utama yang menghambat pencapaian target itu, menurutnya, adalah perilaku masyarakat dalam membuang limbah. Pembuangan dilakukan secara sembarangan sehingga mencemari sumber mata air, sungai, dan air tanah.

Mulai tahun ini, kampanye jangka panjang selama 11 tahun akan difokuskan kepada anak-anak sehingga diharapkan pada saat dewasa nanti mereka sudah memiliki pola pikir yang berbeda. Kampanye dilakukan dengan menggelart berbagai lomba, menggandeng program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dll.

Sementara itu untuk pengelolaan limbah rumah tangga di Denpasar, Ditjen PPL telah mengembangkan proyek Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) yang akan diresmikan pada 14 Juni 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk tahap pertama, proyek yang telah menelan dana Rp 526 milyar itu akan melayani 10.000 warga kota Denpasar.

Limbah rumah tangga nantinya akan dialirkan ke saluran DSDP sehingga menjamin kualitas sanitasinya. "Mereka juga tidak perlu memikirkan saluran yang mampet atau sudah full kapasitasnya sehingga harus disedot," tegas Susmono. Bila proyek ini selesai sepenuhnya, maka 250.000 warga kota Denpasar akan terlayani dari sekitar 300.000 orang. Rofiqi Hasan